1. MAKASSAR
  2. GAYA HIDUP

Banyak menonton TV bisa sebabkan kematian

Peneliti menyarankan peregangan setiap jam selama menonton TV

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Rabu, 27 Juli 2016 15:43

Merdeka.com, Makassar - Terlalu banyak menonton televisi dapat membunuh Anda, demikian kesimpulan sebuah studi terbaru.

Ilmuwan Jepang mengatakan bahwa menonton TV selama berjam-jam dapat meningkatkan risiko kematian akibat gumpalan darah di paru-paru. Para peneliti mempelajari kebiasaan menonton 86.000 orang antara tahun 1988 dan 1990 - kemudian dipantau kesehatannya selama 19 tahun ke depan.

Kabar buruk bagi penggemar TV, untuk setiap tambahan dua jam menonton per hari, risiko emboli paru yang fatal (PE) meningkat sebesar 40%. Menonton lima jam atau lebih dari program TV setiap hari membuat orang lebih dari dua kali lebih mungkin meninggal dibandingkan mereka yang menonton kurang dari 2,5 jam.

PE disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah di kaki yang biasanya bekerja dengan cara naik ke paru-paru. Ini juga terkait dengan memperlambat gerakan.

Orang-orang di balik penelitian ini memperingatkan terhadap sesi  menonton episode serial TV favorit. Penulis Dr Toru Shirakawa, dari Osaka University, mengatakan: "Saat ini, dengan video streaming online, istilah 'pesta-menonton' untuk menonton beberapa episode program televisi dalam satu kali duduk telah menjadi populer. Popularitas ini mungkin mencerminkan kebiasaan yang berkembang pesat."

Para peneliti sarankan pergi untuk berjalan-jalan dan peregangan setiap jam selama waktu menonton TV.

Penelitian dilakukan sebelum perangkat mobile dan layanan streaming menjadi populer. Para peneliti mengatakan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah teknologi tersebut menimbulkan bahaya yang lebih besar.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA