1. MAKASSAR
  2. GAYA HIDUP

Sianida dan daftar senyawa berbahaya dalam rokok yang patut anda tahu

Nikotin merupakan kandungan rokok yang paling sering disinggung

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Sabtu, 20 Agustus 2016 18:22

Merdeka.com, Makassar - Masyarakat tengah ramai membicarakan polemik tentang harga rokok. Pasalnya, pemerintah berencana menaikkan harga sebungkus rokok dua kali lipat, atau sekitar Rp 50 Ribu. Ada yang menolak, tak sedikit yang mendukung.

Terlepas dari harganya yang akan meroket naik, ada baiknya Anda mulai menghentikan kebiasaan merokok dari sekarang. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa sebatang rokok mengandung ribuan senyawa, yang sebagian besar berdampak buruk terhadap kesehatan.

Kandungan rokok yang bersifat racun tersebut berpotensi merusak sel-sel tubuh manusia. Selain merusak sel-sel tubuh, senyawa dalam asap rokok juga bersifat karsinogenik alias memicu kanker. Jumlah senyawa yang saat ini baru diketahui bersifat karsinogenik sudah mencapai 70 jenis. Kandungan tersebut berasal dari bahan baku rokok itu sendiri, yaitu tembakau.

Selain itu, tambahan pewarna yang biasa dipakai untuk tujuan estetika kemungkinan memperbesar potensi racun dari rokok. Sifatnya yang memberikan efek aditif atau kecanduan juga tidak boleh dilupakan karena ini yang bisa dianggap paling bahaya. Hal lain yang patut diperhatikan adalah mengenai kemampuan beberapa bahan kandungan rokok yang bisa mengubah sifat fisik dari asap rokok terkait dengan ukuran partikel saat asap dihembuskan.

Berikut senyawa dalam rokok yang dampaknya berbahaya terhadap kesehatan tubuh, dirangkum dari alodokter:

Karbon Monoksida
Salah satu kandungan rokok yang merupakan gas beracun adalah karbon monoksida. Senyawa yang satu ini merupakan gas yang tidak memiliki rasa dan bau. Akibat sifat alami senyawa tersebut, tubuh menjadi kesulitan untuk membedakan karbon monoksida dan oksigen. Akibatnya sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen.

Jika senyawa ini terhirup, maka fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, seseorang yang menghirupnya bisa jatuh ke dalam koma atau bahkan kematian. Kondisi janin, seseorang yang memiliki gangguan jantung, dan mereka yang punya penyakit paru-paru merupakan pihak yang paling rentan terhadap racun ini.

Nikotin
Kandungan rokok yang paling sering disinggung-singgung adalah nikotin. Waspada, senyawa ini merupakan alkaloid yang memiliki efek candu lebih kuat daripada morfin. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi biokimia, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan bagi perokok.

Nikotin yang telah diserap perokok akan masuk ke aliran darah untuk kemudian merangsang kerja kelenjar adrenalin. Hal ini menyebabkan hormon adrenalin diproduksi lebih banyak sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan. Efek yang mungkin muncul akibat paparan nikotin adalah muntah, kejang, depresi pada sistem saraf pusat, dan terhambatnya pertumbuhan.

Tar
Satu kandungan rokok lainnya yang terdiri dari beberapa bahan kimia karsinogenik adalah tar. Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru, sekitar 70 persen banyaknya. Tar yang bermukim di paru-paru ini kemungkinan besar bisa menyebabkan seorang perokok menderita kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit bronkial.

Hidrogen sianida
Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen sianida. Beberapa negara pernah memakai senyawa ini untuk menghukum mati narapidana. Saat ini, hidrogen sianida digunakan pada industri plastik akrilik, resin, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama. Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual.

Oksida nitrat
Kandungan rokok yang juga penyebab utama dari kabut asap dan hujan asam adalah oksida nitrat. Senyawa ini biasanya timbul akibat pembakaran dengan memakai bensin sebagai bahan bakar. Para ahli mengatakan bahwa oksida nitrat merupakan senyawa yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, Parkinson, penyakit Huntington, dan asma.

Asetaldehida
Bahan karsinogen lain yang dihasilkan rokok adalah asetildehida. Sejatinya, bahan kimia ini biasa dipakai dalam industri resin dan lem.  Bahan ini memiliki potensi mempermudah penyerapan bahan kimia berbahaya lainnya dalam saluran bronkus.

Benzoapirena
Kandungan rokok berupa bahan kimia yang juga akrab ditemukan di hasil sisa penyaringan aspal dan batubara adalah benzoapirena. Bahan ini kemungkinan besar terkait dengan kanker paru-paru dan kanker kulit. Selain kanker di atas, senyawa ini juga berpotensi merusak tingkat kesuburan seorang perokok, pria maupun wanita.

Kromium
Senyawa lain yang dihasilkan rokok yang terkait dengan kanker paru-paru adalah kromium. Kromium sendiri merupakan zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, pelapis logam, atau paduan keduanya. Selain perokok, para pekerja las juga memiliki risiko besar terpapar senyawa ini.

Akrolein
Kandungan rokok yang biasa digunakan untuk membunuh hama tanaman dan resin poliester adalah akrolein. Senyawa ini sangat beracun dan bisa menyebabkan iritasi pada mata serta saluran pernapasan bagian atas. Tidak heran jika akrolein biasa digunakan sebagai bahan penyusun gas air mata.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA