1. MAKASSAR
  2. GAYA HIDUP

Tidur berdua ternyata lebih menyehatkan daripada sendiri

Tidur dengan pasangan bisa menurunkan kadar hormon stres kortisol dan sitokin

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Kamis, 21 Juli 2016 19:30

Merdeka.com, Makassar - Beruntunglah Anda yang telah memiliki pasangan. Sebab menurut para ahli, tidur berdua bersama pasangan lebih sehat daripada tidur sendiri. Tidur dengan pasangan juga bisa menjadi alasan mengapa orang yang sedang berada dalam hubungan yang intim dengan seseorang, cenderung berada dalam  kesehatan yang lebih baik.

Beberapa studi juga menemukan bahwa umumnya wanita tidak tidur nyenyak ketika mereka tidur dengan  pasangan dan bangun lebih sering pada malam hari dibandingkan dengan laki-laki yang tidur bersama pasangan mereka. Baik pria maupun wanita, sama-sama lebih banyak bergerak saat tidur di ranjang yang sama dibanding saat mereka tidur sendiri.

Seperti dikutip dari Meet Doctor, Survei di Inggris mengungkapkan  rata-rata pasangan memiliki 167 argumen di kamar tidur dalam setahun sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan tidur yang menjengkelkan seperti memonopoli selimut, mendengkur, bergulir ke sisi yang salah dari tempat tidur dan kaki terasa dingin.

Survei tersebut juga menemukan bahwa setidaknya 20 persen dari 2.000 orang dewasa yang terlibat hubungan intim,  mengklaim bahwa mereka kehilangan setidaknya dua jam waktu  tidur di waktu malam karena dengkur pasangannya dan satu dari sepuluh orang dewasa  meninggalkan pasangan mereka karena kebiasaan tidur malam yang menjengkelkan telah menjadi masalah besar dalam hubungan mereka.

Jam biologis yang tidak serasi  juga menjadi beban dalam hubungan, kata Jeffry Larson, seorang profesor terapi keluarga dan perkawinan di Universitas Brigham Young di Provo, Utah. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa, meskipun dengan semua gangguan tidur tersebut, tidur bersama pasangan secara signifikan lebih baik daripada tidur sendiri, demikian disebut dalam Journal.

Salah satu studi Troxel tahun 2009  menemukan bahwa wanita dalam hubungan jangka panjang yang stabil, tertidur lebih cepat dan lebih sedikit terbangun pada malam hari dibandingkan dengan wanita lajang atau wanita yang mengalami masalah dengan pasangannya. Troxel menunjukkan bahwa tidur dengan pasangan dapat meningkatkan  perasaan aman dan nyaman, yang akhirnya dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol dan sitokin yang dapat menyebabkan peradangan. Plus, meningkatkan hormon cinta atau oksitosin, yang telah terbukti untuk mengurangi kecemasan.

Troxel mengatakan bahwa meskipun berbagi tempat tidur dapat membuat orang bergerak lebih banyak namun manfaat psikologis dari kedekatan dengan pasangan dapat menutupinya. John Dittami, ahli endokrinologi perilaku dan ritme biologis  di University of Vienna, yang memimpin penelitian menemukan bahwa secara psikologis, wanita menikmati kehadiran pria di sampingnya meskipun mereka harus membayar dengan berkurangnya waktu tidur mereka.  Dia juga menunjukkan bahwa wanita   lebih mudah terganggu oleh pasangannya karena mereka lebih sensitif terhadap lingkungan.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA