1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

Pelajar Makassar menulis 50 ribu buku untuk tuna netra

Setiap tahun di Indonesia diterbitkan lebih dari 30 ribu buku, namun hanya sedikit di antaranya yang bisa diakses tuna netra.

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Sabtu, 15 Oktober 2016 11:10

Merdeka.com, Makassar - Perusahaan teknologi International Business Machine (IBM) Indonesia, dibantu Pemerintah Kota Makassar akan memfasilitasi program menulis buku untuk tuna netra. Sebanyak 50 ribu pelajar se-Makassar akan dilibatkan dalam pengetikan ulang berbagai buku agar dapat dibaca kaum disabilitas tersebut.

Manager CSR IBM Indonesia Santi Diansari mengungkapkan, program berbagi buku digelar untuk memeriahkan Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, serta dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kota Makassar ke-409. Program ini rencananya digelar di Makassar pada 19 November mendatang.

“Sekitar 50 ribu pelajar akan mengetik ulang naskah buku bacaan ke dalam huruf braille, sehingga dapat dibaca kaum penyandang tuna netra,” kata Santi, saat membahas pelaksanaan program tersebut di ruang kerja wali kota Makassar, Jumat (14/10).

“Para pelajar yang terlibat sebagai relawan tantangan berbagi buku dengan tuna netra adalah pahlawan-pahlawan Makassar untuk bangsa Indonesia,” ujar Santi.

Santi mengatakan, program berbagi buku untuk tuna netra merupakan kampanye literasi nasional. Makassar dipilih sebagai salah satu kota penyelenggara karena menganggap pemerintah setempat dianggap peduli terhadap kaum disabilitas.

Menurut catatan Santi, setiap tahunnya di Indonesia diterbitkan 30 ribu buku. Namun hanya sekitar 2.800 di antaranya berupa braille dan serta 2.500 buku audio yang tersedia untuk tunanetra. Kondisi itu tak sebanding dengan penyandang tunanetra yang mencapai 3,5 juta. Gerakan berbagi dianggap sangat perlu untuk membantu para penyandang tunanetra mengakses pengetahuan lebih banyak lagi melalui buku.

Adapun Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan dukungan penuh gerakan literasi. Bentuk kepedulian pemerintah adalah mengerahkan 50 ribu pelajar sebagai relawan.

"Literasi sangat penting bagi peradaban bangsa. Tanggung jawab pemerintah untuk mencerdaskan warganya, termasuk penyandang disabilitas dengan menyediakan buku bacaan yang berkualitas," kata Danny. (NIA)

(AP)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA