1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

Tahun depan, pertumbuhan ekonomi Sulsel diperkirakan mentok 7,6 persen

Meski menurun, pangsa ekonomi Sulsel masih cukup besar, yakni 15,96 persen untuk kawasan timur Indonesia

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Senin, 05 Desember 2016 14:17

Merdeka.com, Makassar - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan berkisar antara 7,2 hingga 7,6 persen di tahun 2016. Lambannya pertumbuhan di Sulsel seiring dengan daerah lain di Indonesia yang terpengaruh secara global. 

Kepala Perwakilan BI Sulsel Wiwiek Sisto Hidayat mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi ekonomi global. Adapun perekonomian dunia saat ini belum menggembirakan. Terlebih setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat yang mendorong sejumlah kebijakan perekonomian berubah. 

Hal itu, kata Wiwiek, juga dipengaruhi tren domestik. Di mana beberapa sektor ekonomi masih mengalami kendala. "Proyeksi untuk perekonomian 2016 memang tidak terlalu menggembirakan. Sementara di 2017, secara nasional hanya sedikit mengalami recovery di 5,1-53 persen," kata Wiwiek dalam laporannya pada kegiatan Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel di Makassar, Senin (5/12).

Wiwiek mengungkapkan, ekonomi Sulsel tumbuh di atas rata-rata hampir sepuluh tahun terakhir. Meskipun di Triwulan III, agak sedikit menurun menjadi 6,82 persen dari Triwulan II yang mencapai 8,02 persen. 

"Ini menjadi agak sulit bagi kami nanti untuk memproyeksikan perekonomian Sulsel di rest 2016 - 2017 karena memang penurunan di Triwulan III yang cukup drastis di luar proyeksi kita semua,"  ujarnya. 

Meskipun mengalami penurunan, lanjut Wiwiek, pangsa ekonomi Sulsel masih besar. Secara nasional, Sulsel mengcover 3,12 persen, untuk KTI 15,96 persen, sementara Sulawesi lebih dari 50 persen. "Memang inilah yang kita jadikan tonggak bagaimana kalau kita mengembangkan ekonomi Sulsel termasuk KTI itu, untuk Sulsel menjadi motor penggerak di Indonesia," dia melanjutkan.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, optimistis perekonomian daerah masih bisa tumbuh lebih baik dibanding prediksi. Pihaknya telah menjalankan sejumlah strategi untuk mendongkrak perumbuhan ekonomi, misalnya dengan mempercepat pencairan anggaran yang diprogram dalam APBD. Sedangkan pada tahun depan, pembangunan rel kereta api dengan anggaran Rp 5 Triliun diharapkan menjadi pemicu geliat yang lebih baik.

"Begitu pun dengan ekspor yang kembali bergairah dengan adanya perbaikan ekonomi secara global," katanya.

(AP)
  1. Uang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA