1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

Wali Kota Danny berbagi kisah Walt Disney di hadapan siswa SMP

Pesan penting di balik cerita adalah keinginan untuk mengubah nasib

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Kamis, 29 September 2016 16:38

Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjadi pembicara pada Kelas Inspirasi di SMP Negeri 6 Makassar, Kamis (29/9). Dia menjadi salah satu tokoh dari beragam sektor latar belakang yang diundang untuk berbagi inspirasi dalam rangka misi perbaikan pendidikan di Indonesia.

Kelas Inspirasi kali ini merupakan rangkaian ulang tahun salah satu media cetak lokal di Makassar.

Pada kesempatan tersebut, Danny Pomanto tidak menceritakan kisah hidupnya. Dia malah mengutip cerita perjalanan hidup tokoh kartun dunia, Walt Disney. Tokoh tersebut hingga kini dikenal sebagai produser, sutradara, dan animator yang namanya diabadikan pada salah satu perusahaan kreator kartun terbesar di dunia.

Danny mengawali kelas dengan menceritakan sosok Walter Elias Disney yang terlahir dari keluarga miskin dan hidup menumpang di gudang milik orang lain. Di tengah keterbatasan tersebut, dia mampu membalikkan keadaan, memperbaiki hidup dan mendulang kekayaan berkat kegigihan dan ketekunan.

Diceritakan, kesuksesan Disney bermula dari suara gaduh yang membangunkannya saat tengah malam. Dia lantas menelusuri sumber suara yang berasal dari sudut gudang. Berbekal penerangan seadanya, Disney muda mendapati sekelompok tikus tengah berpesta.

“Bukannya mengusir tikus-tikus itu, dia malah mengambil kertas dan pensil kemudian mulai menggambar. Akhirnya dia melahirkan karakter kartun Mickey Mouse dan Minnie Mouse yang sangat populer di kalangan anak-anak,” kata Danny.

Pesan penting di balik cerita tersebut, kata Danny, adalah semangat untuk mengubah nasib. “Semangat menjadi awal keberhasilan kita. Ditambah dengan sikap positive thinking,” ujarnya.

Lebih lanjut, Danny juga mengingatkan kepada para siswa agar selalu mengembangkan potensi diri. Di era digital, rumus sukses harus dilengkapi dengan wawasan yang luas. Bukan hanya menyerap banyak informasi, tapi juga harus cerdas memilahnya.

“Setelah itu berdiskusilah dengan banyak orang untuk menemukan, dan memperkaya sudut pandang dalam memaknai sebuah peristiwa.” (NIA)

(AP)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA