1. MAKASSAR
  2. PARIWISATA

Romantisme senja di Losari

Menikmati senja dari tepi laut bersama debur ombak dan semilir angin

©2016 Merdeka.com Reporter : Aan Pranata | Minggu, 08 Mei 2016 03:02

Merdeka.com, Makassar - Makassar dikenal sebagai kota pesisir dengan garis pantai yang membentang sepanjang 36,1 kilometer. Dari sekian banyak wilayah tepi laut di kota ini, Pantai Losari ibarat jantung karena menjadi pusat aktivitas manusia di hampir setiap waktu. Ada ungkapan, ‘belum ke Makassar jika belum ke Losari’.

Pantai Losari menjadi daya tarik sendiri di Kota Makassar. Sebagai ruang publik terbuka di kawasan tepi laut, kawasan ini selalu ramai dikunjungi  warga. Baik pagi, siang, sore, hingga malam hari. Ada yang datang sekadar melepas penat, bersantai, bercengkerama, atau menjalankan aktivitas lainnya.

Pendatang dari luar kota juga seringkali menjadikan Losari sebagai tujuan wajib selama berada di Makassar. Pengunjung situs ulasan wisata tripadvisor misalnya, menempatkan Losari di tiga teratas daftar tempat rekomendasi wisata dalam kota. “Menyimpan sejuta keindahan. Manjakan mata dengan birunya laut, sejukkan jiwa dengan embusan angin selatan,” kata Nandus D, asal Flores, dalam ulasannya di situs tersebut.

Salah satu daya tarik Losari adalah akses yang mudah. Lokasinya tepat di jantung kota Makassar dan berdekatan dengan pusat-pusat aktivitas, seperti kawasan Lapangan Karebosi. Dari pelabuhan Soekarno - Hatta, misalnya, Losari bisa ditempuh dengan waktu tak lebih dari sepuluh menit berjalan kaki.

Sore jelang malam menjadi waktu terbaik untuk berkunjung ke Losari. Alasannya sederhana. Pantai ini menghadap ke barat, atau tepat ke arah matahari terbenam. Dari tepi laut, kita bisa menyaksikan senja secara sempurna terutama saat cuaca cerah. Melihat gradasi warna yang perlahan-lahan berganti dari biru menuju merah jingga, seiring matahari tenggelam di laut lepas.

Belum puas dengan pertunjukan senja? Debur ombak dan semilir angin sepoi selalu setia menemani. Bagi sebagian orang, perpaduan itu menimbulkan kesan khas tersendiri. Penyanyi dangdut Elvy Sukaesih sampai menggambarkan romantisme Losari dalam lagunya berjudul Sumpah Benang Emas.

“Ku sulam benang bulaeng, sumpah dari pantai losari. Disaksikan deru ombak, angin laut Makassar.”

Untuk menikmati senja, pengunjung bisa berkeliling di sekitar empat pelataran anjungan Losari. Jika ingin suasana berbeda, ada beragam lokasi di sisi timur yang menawarkan fasilitas untuk bersantai. Dari hotel, restauran, maupun kafe yang menghadap ke laut tanpa halangan.

Pantai Losari tidak melulu soal pemandangan alam. Di tempat yang sama, kita bisa menyusuri cermin kecil sejarah kota Makassar. Di anjungan yang membentang dari utara ke selatan terdapat puluhan patung pahlawan, raja dan tokoh dalam sejarah perjalanan kota Makassar. Ada juga tugu replika warisan kebudayaan lokal, dari becak, phinisi, paraga, hingga tenun sutera. Pengunjung bisa memilih sudut-sudut untuk sekadar melihat-lihat, mengabadikan gambar, atau merenungi kisah masa lalu di kota Anging Mammiri.

Sekali lagi, jelang malam menjadi waktu terbaik berkunjung ke Losari. Biasanya pada saat itu, penjaja kuliner kaki lima mulai membentuk barisan gerobak di sepanjang pantai. Pengunjung bisa mencicipi aneka penganan atau minuman dengan harga terjangkau. Yang paling terkenal tentu Pisang Epe.

Tunggu apa lagi. Hentikan sejenak aktivitasmu. Mari menikmati senja di Losari.

(AP/AP)
  1. Zona Turis
  2. Wisata Bahari
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA