Berbuka dengan pisang ijo favorit warga Makassar

Merdeka.com, Makassar - Bulan Ramadan identik dengan berbagai makanan yang biasanya hanya muncul secara musiman. Meski bisa ditemui di waktu lain, makanan ini umumnya jadi buruan utama di saat Ramadan, terutama di waktu berbuka puasa. Salah satunya pisang ijo.

Pisang ijo, sebagai salah satu menu khas Sulawesi Selatan, diminati sebagai menu buka puasa orang banyak di berbagai daerah. Jika Anda berniat menggelar survei kecil-kecilan selama Ramadan, bisa jadi makanan ini berada di daftar teratas menu yang cepat habis di saat berbuka puasa.

Pisang Ijo sendiri terbuat dari pisang raja yang diolah dan diselimuti bahan hijau yang terbuat dari tepung terigu dan gula pasir. Warna hijau muncul dari sari daun pandan wangi, yang menimbulkan sensasi wangi alami.

Dalam penyajiannya, Pisang Ijo disandingkan dengan saos atau bubur sumsum yang gurih dan nikmat. Bubur sumsum ini terbut dari tepung terigu, yang diolah dengan santan kelapa. Sebagai pelengkap, ditambahkan dengan sirup dan es.

Belakangan, pisang ijo mengalami pengembangan berupa penambahan rasa. Selain rasa pandan yang menjadi rasa khas penganan ini, pemilik warung atau penjual pisang ijo juga kerap menambah rasa baru yakni dengan menaburi kacang dan keju di atas saos.

Menjatuhkan pilihan pada pisang ijo sebagai menu berbuka puasa di Makassar tidak perlu bersusah payah. Sebab ada banyak pedagang yang menjajakannya di pinggir jalan, menjelang waktu berbuka.

Salah satu yang paling terkenal di Makassar adalah Pisang Ijo Bravo di jalan Andalas 154. Santapan khas bulan puasa ini juga dijual pada hari-hari biasa. Di tempat ini, Pisang Ijo disajikan dengan es serut dan sirup yang manis dan legit. Terkenal beda karena perpaduan manisnya sangat pas. Selain itu adonan tepung yang menyelimuti pisang juga tebal dan kenyal. Satu porsi dihargai Rp 15 Ribu.