Waktu dan jenis olahraga penting diperhatikan
Merdeka.com, Makassar - Sebagian orang tetap berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh di bulan Ramadan. Demikian halnya dengan atlet, yang tetap berlatih saat Ramadan untuk mempersiapkan diri jelang kompetisi.
Olahraga memang membawa pengaruh positif pada tubuh. Terutama untuk menaga tubuh tetap bugar dan sehat. Namun bagaimana cara menjalankan olahraga yang baik di bulan Ramadan? Kami merangkum kiat apa saja yang harus diperhatikan, seperti dikutip dari Hello Sehat.
1. Waktu
Tidak disarankan melakukan olahraga di saat puasa. Seperti yang dilansir dari The National and Islamicity, olahraga sebaiknya tidak dilakukan saat berpuasa karena saat puasa perut dalam keadaan kosong. Waktu terbaik untuk melakukan olahraga di bulan Ramadan adalah pada saat setelah berbuka, karena setelah berbuka tubuh mendapatkan energinya kembali dari makanan dan minuman.
Namun, ada juga yang beranggapan bahwa waktu terbaik melakukan olahraga adalah pada saat menjelang berbuka puasa. Seperti yang dikatakan dr. Saptawati Bardosono, bahwa olahraga sebaiknya dilakukan 30-60 menit menjelang berbuka karena mendekati waktu makan. Hal ini sepertinya sah-sah saja tergantung dari kebugaran setiap individu.
2. Jenis olahraga
Lakukan jenis olahraga yang biasa Anda lakukan seperti biasanya. Namun, sebaiknya lakukan jenis olahraga intensitas ringan sampai sedang, seperti berjalan, jogging, dan bersepeda. Disarankan untuk tidak mencoba intensitas olahraga yang lebih tinggi dari yang biasa Anda lakukan karena ditakutkan tubuh tidak mampu melakukannya.
3. Asupan makanan
Waktu makan di bulan Ramadan agak berubah dibandingkan dengan hari biasanya. Selain itu, porsi makan mungkin juga dapat berubah. Namun, usahakan untuk tetap memakan makanan dalam jumlah yang sama seperti hari biasanya, tidak berlebih dan juga tidak kekurangan, dan juga makan beragam makanan yang mengandung zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi saat berbuka puasa untuk memaksimalkan cadangan glikogen otot dan kemudian konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi saat sahur untuk memperlambat pencernaan sehingga perut tidak cepat kosong. Ini merupakan strategi untuk mengurangi perasaan cepat lapar selama berpuasa dan juga mempertahankan energi sampai olahraga dimulai.
Selain karbohidrat, protein juga sangat diperlukan tubuh. Makanlah makanan yang mengandung protein tinggi, seperti ikan, daging, dan telur. Protein merupakan zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan juga sebagai zat pembangun. Protein membantu memulihkan dan memperbaiki sel-sel otot yang rusak ketika berolahraga.
4. Banyak minum
Dehidrasi dapat terjadi saat berolahraga apalagi dilakukan pada saat cuaca panas. Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, asupan cairan ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan cairan yang disarankan adalah 1,5-2 liter per hari. Selain itu, Anda juga disarankan untuk membatasi melakukan aktivitas fisik di siang hari untuk mencegah dehidrasi. Melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena cairan tubuh hilang melalui keringat.
5. Perhatikan juga lama tidur
Untuk menjaga tubuh tetap prima saat bulan Ramadan, waktu tidur harus cukup. Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar 7-9 jam per hari. Waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi kinerja tubuh. Tidur siang mungkin kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.