The Rinra Resmi beroperasi, konsep baru hotel terintegrasi

Merdeka.com, Makassar - Hotel The Rinra, yang dibangun atas kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Phinisi Hospitally Group, secara resmi diperkenalkan kepada publik, Rabu (20/7). Hotel yang terletak di jalan Metro Tanjung Bunga itu pun mulai dibuka untuk umum.

Peresmian The Rinra dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta sejumlah tokoh, seperti Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

The Rinra yang terdiri dari bangunan seluas 79.880 meter persegi menawarkan konsep hotel baru di Makassar. Selain menghadirkan 175 kamar hunian, tempat ini juga terintegrasi dengan mal tiga lantai, serta berbagai fasilitas hiburan dan kuliner. Hotel ini hadir dengan motto ‘Welcoming You with Local Pride’.

Direktur Utama Phinisi Hospitally Anggiat Sinaga menyebutkan, berbagai fasilitas lain juga hadir sebagai pelengkap. Di antaranya restoran, kapel, dan kolam renang menghadap laut. Hotel The Rinra juga terintegrasi dengan balai pertemuan milik Pemprov, Celebes Convention Center, yang masih dalam satu lokasi.

“The Rinra mengusung konsep terintegrasi sebagai kawasan. Suasana berbeda yang dihadirkan diharapkan menjadi daya tarik baru di Makassar,” kata Anggiat, Rabu (20/7).

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyebut The Rinra sebagai simbol bagi langkah maju yang dicapai oleh Sulsel, baik oleh pemerintah maupun pengusaha. Dengan fasilitas yang lengkap, The Rinra dapat menjadi salah satu pilihan untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan besar tingkat nasional dan internasional. "The Rinra semakin mengukuhkan Sulsel sebagai hub dan simpul jejaring nasional," ujarnya.

Adapun Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyebut kehadiran hotel baru sebagai solusi menambah lapangan kerja di Makassar. Saat ini, tak kurang dari tiga ratusan hotel yang beroperasi di Makassar. Bertambahnya jumlah hunian pun menandakan geliat pertumbuhan ekonomi di Makassar semakin menggairahkan. “Tak ada kemajuan yang dapat diraih suatu daerah atau kota tanpa peran pemerintah. Ekonomi dapat berkembang jika ditopang dengan pemerintahan dan dinamika politik yang sehat,” kata Danny.