Ada beragam menu kuliner yang bisa dengan mudah didapatkan hingga larut malam
Merdeka.com, Makassar - Sebagai kota besar dengan populasi padat, Makassar menjadi pusat kehidupan banyak orang. Tak peduli siang maupun malam, bahkan saat hari sudah larut.
Bagi pemburu hiburan, bukan perkara sulit untuk mencari rekreasi di dalam kota. Termasuk pada malam hari. Wisata malam di Makassar hadir untuk menjawab kebutuhan orang-orang yang waktunya habis tersita rutinitas pekerjaan di siang hari. Mereka butuh tempat untuk bersantai dan berwisata malam.
Selain itu, terkadang turis-turis yang sengaja datang pelesir ke Makassar ingin mencari sarana hiburan justru saat langit telah gelap. Misalnya dengan menjajal kekayaan kuliner di berbagai penjuru kota.
Berikut ini kami rangkum sejumlah tempat yang pas untuk ditongkrongi pada malam hari di Makassar. Pilihan tepat untuk sekadar menghabiskan waktu melepas penat, atau bercengkerama dengan kerabat.
Anjungan Pantai Losari
Tempat ini tidak bisa dipisahkan dari Makassar. Sebagai salah satu ruang publik terbesar di Makassar, Pantai Losari selalu ramai dikunjungi. Baik pagi, petang, dan malam hari. Warga kota biasanya memadati tempat ini jelang petang, untuk menikmati pemandangan dan suasana tepi pantai. Terdapat empat anjungan yang bisa menjadi tempat santai yang asyik. Sejumlah titik juga photogenic, cocok untuk latar berfoto.
Jalan Penghibur
Jalan ini tepat berada di bibir pantai Losari, membentang dari rumah jabatan wali kota Makassar di Selatan hingga sudut benteng Fort Rotterdam di utara. Di sepanjang jalan, Anda akan dengan mudah menemukan aneka menu untuk wisata kuliner. Tersedia jajanan ringan di tepi jalan menghadap pantai, seperti kelapa muda, pisang epe, dan sarabba. Ada tenda dan warung makan dengan menu seafood, serta food court bernuansa modern dengan suasana yang lebih kekinian. Untuk mengitari sepanjang jalan ini, bisa menyewa jasa tukang becak yang banyak berkeliaran di sekitar Pantai Losari.
Taman Kota Rotterdam
Taman ini relatif baru. Dibangun di sisi kiri benteng Fort Rotterdam. Karena namanya taman, terdapat banyak tanaman pohon dan bunga di sekelingnya. Ada sejumlah kursi untuk duduk bersantai. Pada malam hari, tempat ini ramai dikunjungi oleh muda-mudi. Di sekitar lokasi juga banyak pilihan warung makan untuk mengisi perut.
Gedung Kesenian
Tempat yang berdiri di jalan Ahmad Yani ini dahulu dikenal dengan nama Societe de Harmonie. Merupakan gedung peninggalan Belanda, yang kini dimanfaatkan sebagai gedung untuk menggelar berbagai kegiatan kesenian. Pada malam hari, orang ramai nongkrong di tepi jalan berlatarkan gedung ini. Terdapat sejumlah warung di depan gedung dengan deretan kursi bagi pengunjung. Anda bisa menghangatkan badan di malam hari di sini sembari menikmati suguhan penganan tradisional seperti sarabba, pisang goreng, nasi kuning, kopi, atau teh. Juga sambil menonton kendaraan yang lalu lalang.
Sarabba cerekang
Di malam hari, paling pas menikmati sarabba. Minuman khas Sulawesi Selatan ini berbahan jahe, gula merah dan jahe sehingga menghasilkan cita rasa hangat di badan. Untuk mendapatkan sarabba, paling mudah berkunjung ke jalan Sungai Cerekang. Di tempat ini ada sejumlah warung tepi jalan yang menjajakan sarabba. Pengunjung bisa datang dan mengisi kursi-kursi yang berderet beratapkan langit. Untuk menambah kehangatan, nikmati sarabba dengan pisang goreng bersambal pedas.
Coto Bagadang
Jangan mengenal Makassar kalau belum pernah mencicipi coto. Makanan berbahan daging dan jeroan sapi berkuah ini salah satu identitas kuliner lokal. Bila Anda tiba-tiba merindukan coto, ada sejumlah warung makan di Makassar yang menyediakannya hingga larut. Juga menjadi solusi bagi yang ingin mengisi perut di tengah malam yang dingin. Beberapa tempat yang terkenal adalah Coto Paraikatte di Pettarani dan Coto Gagak di jalan Gagak.