Ancha, berlari 42 km di Aussie dengan pakaian adat Makassar

Merdeka.com, Makassar - Lari menjadi salah satu cabang olahraga yang belakangan ini banyak diminati orang. Sebagian memilihnya sebagai bagian dari gaya hidup untuk bersenang-senang, selain tentunya demi alasan kesehatan.

Alasan yang sama juga mendorong pemuda asal Makassar, Hamzah Haruna, aktif dalam berbagai kejuaraan dan event lari. Tergabung dalam komunitas Indo Runners Makassar, lelaki yang akrab disapa Ancha ini melenggang hingga kancah internasional.

Baru-baru ini, tepatnya Minggu (18/9) Ancha ambil bagian dalam kejuaraan lari maraton bertajuk Blackmores Sidney Running Festival 2016 di Australia. Sebuah ajang yang rutin digelar setiap tahun, dengan melibatkan ribuan peserta dari puluhan negara. Dia turun di kategori full marathon sejauh 42 kilometer.

Uniknya, pada kejuaraan tersebut Ancha berlari menggunakan baju adat tradisional Makassar berupa Baju Bella’ berwarna merah, bawahan Lipa’ Garusu’, dan tutup kepala Passapu. Sepanjang trek ditempuh dengan bertelanjang kaki, atau dikenal dengan istilah barefoot.

Meski berbeda dengan setelan pelari lain pada umumnya, Ancha tidak kerepotan. “Dia sudah beberapa kali melakukannya sehingga sudah terbiasa,” kata Rusham, kakak Ancha.

Atas apa yang dilakukannya, Ancha pun disebut bakal masuk dalam buku catatan rekor dunia Guinness World Record, sebagai manusia pertama di dunia yang berlari sepanjang 42 kilometer dengan baju adat dan tanpa alas kaki.

Melalui kakaknya, Ancha yang masih berada di Sidney menyatakan bangga dengan pencapaiannya. Dia pun mengungkapkan alasannya repot-repot berlari jauh dengan busana tradisional.

“Saya ingin memperkenalkan Sulawesi Selatan dan Makassar pada dunia dengan mengikuti lari maraton. Saya cuma hobi lari, dan ingin mengenalkan budaya baju adat dengan hobi ini,” ujarnya.