Mulai kreasi daging sapi hingga penganan berbahan pisang
Merdeka.com, Makassar - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia bakal menyajikan sepuluh ikon kuliner lokal pada gelaran Makassar International Eight Festival and Forum atau F8, yang digelar di Anjungan Pantai Losari, 8-10 September 2016.
Seluruh menu kuliner andalan Makassar akan disediakan kepada para pengunjung di arena festival maupun tempat menginap di hotel-hotel berbintang. Masing-masing disajikan oleh koki profesional dengan konsep seni tata boga dan higienitas tinggi bertaraf internasional.
Berikut daftar 10 ikon kuliner Makassar di Festival F8
Coto Makassar
Makanan ini yang paling gampang ditemui kala mengunjungi kota Makassar. Coto Makassar berbahan dasar daging sapi ditambah jeroan berupa paru, hati, usus, jantung, dan babat. Kuahnya diperkaya dengan paduan bumbu dan rempah serta gilingan kacang tanah. Masing-masing warung coto punya rahasia dapur sendiri yang membuat cita rasanya berbeda satu sama lain. Makanan ini umumnya disantap dengan ketupat.
Konro
Selain coto, makanan ini juga jadi buruan utama penikmati kuliner saat berada di kota Makassar. Konro disajikan dengan sup kuah, bening atau pun kental seperti coto. Dalam bahasa Makassar, konro berarti iga. Makanan ini memang menawarkan tulang iga sapi atau kerbau sebagai sajian utama. Daging yang melekat pada tulang menimbulkan sensasi cita rasa empuk dan kenyal, plus aroma yang bikin ketagihan.
Konro bakar
Seperti konro, makanan ini berbahan dasar iga sapi atau kerbau. Perbedaan hanya pada metode penyajian, yakni dipanggang kering tanpa kuah. Dengan olahan bumbu -rempah melekat pada permukaan daging.
Sop Saudara
Makanan ini merupakan menu tradisional yang resepnya diwariskan turun temurun di Sulawesi Selatan. Sup saudara juga menggunakan daging sapi sebagai bahan dasar, yang disajikan dengan hidangan berkuah. Dalam semangkuk sop saudara, biasanya ada pelengkap berupa bihun, perkedel kentang, jeroan, dan telur rebus. Makanan ini umum dikonsumsi bersama nasi putih atau ikan bandeng bakar.
Nama sop saudara konon terinspirasi dari nama Coto Paraikatte yang lebih dulu tenar di sekitar Makassar. Dalam bahasa Makassar, paraikatte berarti sesama kita, yang maknanya serupa saudara. Dengan nama demikian, diharap pengunjung yang datang di warung bisa merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan, dan sesama penikmat sop saudara.
Pallu basa
Kuliner Bugis - Makassar memang terkenal dengan perpaduan dan daging. Pallu basa sendiri mirip dengan coto. Orang awam pasti akan kesulitan membedakan kedua masakan tersebut. Perbedaannya, daging sapi untuk pallu basa dimasak lebih lama. Kuahnya identik dengan paduan kelapa parut sangrai, dan tambahan kuning telur setengah masak. Makanan ini juga lebih nikmat dikonsumsi bersama nasi dibandingkan ketupat.
Palu mara
Sebagai daerah pesisir, tak sulit menemukan kreasi menu kuliner berbahan ikan di Makassar. Pallu mara bisa jadi alah satu yang paling terkenal. Masakan ini berupa ikan bandeng atau bolu yang dimasak dalam kuah kuning. Kuah kuningnya cenderung bening seperti sup, tidak seperti gulai atau kari. Dalam bahasa Makassar, pallu mara berarti masakan yang mendidih. Seperti namanya, makanan ini memang pas disajikan dalam keadaan panas atau hangat. Lebih nikmat dengan tambahan acar mangga muda.
Mi kering
Mi kering pertama kali dikembangkan oleh orang keturunan Tionghoa di Makassar, yang merintis warung makan Mie Titi. Namun selama puluhan tahun terkenal sebagai menu khas saat berkunjung di kota Anging Mammiri.
Makanan ini berupa mi yang disajikan kering setelah digoreng. Lalu dilengkapi balutan saus kental bersama irisan ayam, udang, jamur, hati, dan cumi.
Pisang ijo
Menu kuliner satu ini cocok sebagai pencuci mulut. Pisang ijo merupakan menu khas Sulawesi Selatan. Berbahan dasar pisang yang dibalut adonan tepung tipis serupa dadar berwarna hijau, beraroma pandan. Pisang yang lebih dulu direbus dalam dandang itu disajikan dengan fla kental berwarna putih dengan rasa manis. Umumnya pisang ijo dinikmati dengan pelengkap berupa sirup merah DHT yang hanya diproduksi di Sulsel.
Pisang epe’
Selain daging dan ikan, menu kuliner khas Makassar juga identik dengan kreasi bahan dasar pisang. Pisang epe sendiri salah satu jajanan unik yang mudah ditemukan di berbagai sudut kota, dan jadi menu favorit turis, lokal maupun manca negara.
Kata epe’ sesuai dengan teknik pengolahan, yakni dijepit. Pisang lebih dulu dibakar setengah matang, sebelum dijepit hingga gepeng dengan alat khusus. Pisang epe’ belum lengkap tanpa siraman saus kental gula merah, yang bisa ditambahkan dengan taburan cokelat atau keju.
Jalangkote
Merupakan menu penganan ringan yang berbentuk serupa pastel. Bedanya, jalangkote memiliki kulit lebih tipis dengan sensasi renyah dan garing. Isinya macam-macam sayuran, kentang, daging, irisan telur rebus, dan bihun. Jalangkote dimakan dengan sambal cair campuran cuka dan cabe.