Mantan gelandang tim nasional Indonesia ini mengaku selalu siap tampil habis-habisan.
Makassar.merdeka.com - Usianya memang tidak lagi muda. Pada 9 Februari lalu dia genap berusia 33 tahun. Tapi bukan berarti semangatnya kendur seiring fisik yang menua. Buktinya hingga kini dia tetap jadi pilihan utama dan kapten di tim sepak bola PSM Makassar.
Di kalangan penggemar sepak bola Makassar, nama Syamsul Chaeruddin semacam legenda hidup. Satu dekade terakhir dia menjadi ikon tim Ayam Jantan dari Timur. Pemain bernomor punggung 8 ini selalu dipercaya siapa pun pelatih PSM, untuk mengisi satu tempat di lapangan tengah.
Di lapangan, Syamsul mudah dikenali. Dengan postur 167 centimeter, gelandang ini bertipikal agresif, berani, dan tidak segan beradu fisik dengan lawan. Karakter itu juga dia perlihatkan saat dipercaya membela tim nasional Indonesia, termasuk di ajang Piala Asia AFC 2004 dan 2007.
Syamsul Chaeruddin mulai bermain di PSM Makassar pada tahun 2001 dan sejak itu langsung menjadi langganan starting line up. Sempat hijrah ke Persija dan Sriwijaya pada 2010-2011, kecintaannya kepada kampung halaman membawanya pulang ke PSM setahun kemudian. Kepercayaan klub dan penggemar selalu dibayarnya dengan totalitas di lapangan.
Salah satu bukti totalitas diperlihatkan Syamsul di awal Mei ini. Jelang pertandingan Torabika Soccer Championship melawan Persela Lamongan, lelaki kelahiran Limbung, Gowa ini menjalani resepsi dengan penyanyi dangdut Ika Indira Sari. Bukannya meminta libur dari kegiatan tim, dia malah ngotot ambil bagian baik dalam latihan maupun pertandingan.
Syamsul menjalani akad nikah pada Kamis (5/5) dan resepsi Jumat (6/5) malam. Namun di sela dua prosesi sakral itu, Syamsul juga mengikuti segala aktivitas latihan PSM di bawah arahan pelatih Luciano Leandro. Pada laga melawan Persela yang dimenangi 2-1, dia bermain penuh sebagai kapten.
“Kalau dipercaya pelatih, saya selalu siap tampil habis-habisan,” kata Syamsul sehari sebelum pertandingan. Tidak sedikit yang meragukan kesiapannya saat itu, mengingat padatnya dua aktivitas dalam jeda yang cukup singkat. “Saya tetap menjaga kondisi. Tidak ada masalah,” ujarnya.
Adapun Pelatih PSM, Luciano Leandro memang berharap banyak pada tuah Syamsul Chaeruddin di lapangan. Musim ini, Syamsul ditempatkan sebagai penyeimbang tim di lini tengah bersama RIzky Pellu. “Selain itu, saya membutuhkannya sebagai kapten tim dan motivator,” kata Luciano. “Tapi saya tetap melihat kondisi setiap pemain. Kalau memang fit, saya pasti memainkannya.”