1. MAKASSAR
  2. PARIWISATA

Dua gunung di dekat Makassar ini favorit pendaki mengibarkan bendera

Tahun ini Badan Sar Makassar mencatat enam ribu lebih pendaki merayakan peringatan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Bulusaraung dan Bawakaraeng

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Rabu, 17 Agustus 2016 15:47

Merdeka.com, Makassar - Hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia sudah tentu dimeriahkan dengan pengibaran bendera kebangsaan merah - putih. Pengibaran bendera umumnya digelar melalui upacara resmi untuk mengenang proklamasi pada 17 Agustus 1945, yang menandai kemerdekaan Indonesia.

Bagi sebagian orang, merayakan HUT kemerdekaan tidak cukup dengan mengibarkan bendera di lapangan. Ada beragam cara tidak biasa yang sering dijumpai. Salah satunya dengan mengibarkan bendera di puncak gunung, sembari menaklukkan tantangan alam.

Bagi warga di Makassar dan sekitarnya di Sulawesi Selatan, ada dua gunung yang biasanya ramai dikunjungi jelang tanggal 17 Agustus. Gunung Bawakaraeng di kabupaten Gowa dan gunung Bulusaraung di kabupaten Maros. Gunung tersebut menjadi pilihan utama karena cukup mudah dan cepat diakses dari pusat kota. Medan yang dilalui untuk mencapai puncak juga relatif bersahabat, termasuk bagi pendaki pemula.

Seperti sebelumnya, tahun ini gunung Bawakaraeng dan Bulusaraung juga padat dikunjungi. Kantor Badan SAR Nasional Makassar mencatat 6.300 lebih pendaki dari sekitar seribu kelompok pecinta alam yang mengikuti pengibaran bendera merah putih di sekitar kawasan alam tersebut. Lima ribu lebih orang mendatangi Gunung Bawakaraeng, adapun sisanya di Gunung Bulusaraung.

Berikut gambaran dua gunung lokasi favorit pengibaran bendera di Sulsel, dihimpun dari berbagai sumber:

Gunung Bawakaraeng

Secara administratif Gunung Bawakaraeng berada di wilayah kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Di lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian Malino, tempat wisata terkenal di Sulsel. Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai.

Puncak Gunung Bawakaraeng tercatat sekitar 2.845 meter di atas permukaan laut, atau tertinggi ke lima di Sulsel. Untuk mencapainya, pendaki bisa menempuh jalur pendakian umum dari desa Lembanna Gowa, sekitar tiga jam dari kota Makassar.

Bawakaraeng terdiri dari bukit-bukit yang berjejer megah. Untuk mendakinya sampai ke puncak, kita harus menyusuri dua bukit dan 10 pos jalur pendakian. Pepohonan lebat beragam jenis, kabut tipis, sungai kecil, dan berbagai keindahan alam lainnya akan menghiasi setiap jalur pendakian dari pos ke pos hingga ke puncak. Biasanya pendaki menghabiskan satu malam untuk menempuh jalur ke puncak.

Bagi masyarakat sekitar, Bawakaraeng memiliki arti sendiri. Dalam bahasa Makassar, Bawa artinya Mulut, Karaeng artinya Tuhan. Jadi Gunung Bawakaraeng diartikan sebagai Gunung Mulut Tuhan. Sebagian orang percaya bahwa di wilayah sekitar gunung ini sebagai tempat pertemuan para wali. Ada juga yang rutin menjalankan ibadah lebaran Idul Adha di tempat ini.

Gunung Bulusaraung

Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang terbentang di kabupaten Maros dan Pangkajene Kepulauan. Tinggi puncak sekitar 1.353 meter di atas permukaan laut.

Titik awal pendakian Gunung Bulusaraung terdapat di desa Tompo Bulu, kabupaten Pangkep. Jaraknya dua jam dari kota Makassar. Bagi yang ingin merasakan pendakian dengan durasi tempuh yang relatif singkat dan tidak terlalu menguras stamina, gunung Bulusaraung merupakan salah satu pilihan bijak. Untuk mencapai lokasi camp yang berada di kaki puncak Bulusaraung, kita hanya perlu mendaki sekitar dua hingga tiga jam saja. Track yang terjal pun tidak terlalu panjang dan relatif tidak terlalu ekstrem.

Pendakian menuju puncak gunung terdiri dari sepuluh pos dengan jarak antar pos yang cukup pendek. Dari puncak Bulusaraung, saat cuaca cerah, kita bisa melihat jejeran pegunungan karst Pangkep - Maros yang sangat indah dengan beberapa puncak karts yang unik. Pegunungan karts yang ada di daerah ini merupakan pegunungan karts terbesar ke-2 di dunia setelah China. Dan jika beruntung, di sekitar camp kita juga bisa menyaksikan secara langsung monyet-monyet liar beraksi di puncak pohon yang menjulang di sekitar..

Meskipun tidak terlalu tinggi dibanding gunung lain di Sulawesi Selatan pemandangan dari puncak gunung ini tidak kalah indahnya. Pola-pola dari jejeran gunung yang tidak beraturan bisa dinikmati sejauh mata memandang. Suhu yang sejuk menghampiri dingin juga membuat kita tetap nyaman menikmati pemandangan sekitar.

(AP)
  1. Info Wisata
  2. Zona Turis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA