Memenangkan medali emas ajang penelitian internasional di Rumania, Mei lalu
Merdeka.com, Makassar - Qonita Kurnia Anjani, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, tidak hanya mengharumkan nama almamaternya saja. Mahasiswi angkatan 2012 itu juga membanggakan Makassar dan Indonesia, lewat prestasinya memenangkan medali emas pada ajang penelitian internasional, EuroInvent 2016 di Rumania, akhir Mei lalu.
Mewakili Indonesia di bawah naungan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), Qonita menorehkan medali emas atas presentasi inovasi dan penemuannya bertajuk Nepelactobi: Solution for Prevention Colorectal Cancer. Nepelactobi merupakan produk inovasi suplemen kesehatan buatan Qonita yang terbuat dari ekstrak kulit rambutan dan mampu mencegah kanker pada usus.
Selain medali emas EuroInvent 2016, pada ajang yang sama, Qonita juga dianugerahi penghargaan lain atas kualitas karya tulis yang dipresentasikannya. Penghargaan atas topik Nepelactobi ini berasal dari Eurobusiness-Haller Polandia dan Highly Innovative Unique Foundation (HIUF) yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi. Di ajang tersebut Qonita yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah menyingkirkan 500-an peserta saingan.
Inovasi ditemukan Qonita bersama rekannya sesama mahasiswi Farmasi Unhas, Satriyani. Sebelum menang di Rumania, produk Nepelactobi juga mendapatkan medali perak di ajang penelitian di Taiwan.
Qonita menjelaskan bahwa inovasinya menggabungkan ekstrak kulit rambutan dengan mikroba prebiotik Lactobacillus Casei ke dalam bentuk mikrokapsul. Suplemen itu bisa dikonsumsi dengan mencampurkan ke makanan seperti es krim, mayonaise, atau yoghurt. "Obat ini berpotensi mencegah kanker kolorektal," katanya.
Penemuan inovasi Nepelactobi awalnya dari coba-coba, setelah banyak limbah kulit rambutan berserakan menjadi sampah. Dia menyadari kulit rambutan yang memiliki kadar antioksidan yang kuat, namun belum mengetahui seperti apa dampaknya untuk kesehatan. Setelah diteliti, kombinasi ekstrak kulit rambutan dan mikroba ternyata bisa mencegah perkembangan sel kanker kolektoral dan juga mencegah radikal bebas dalam tubuh.
Qonita berharap produk inovasinya bisa menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat banyak. Pengolahan Nepelactobi yang menggunakan bahan baku limbah juga membuatnya lebih murah dibandingkan suplemen kesehatan lain berbahan bakteri yang beredar di masyarakat. Dengan adanya suplemen murah, orang bisa mencegah diri terkena kanker sejak awal.