1. MAKASSAR
  2. GAYA HIDUP

Penyakit ini sering mengintai setelah lebaran

Cegah dengan istirahat cukup dan makan makanan bergizi secara teratur

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Jum'at, 08 Juli 2016 18:55

Merdeka.com, Makassar - Umat Muslim baru saja merayakan kemenangannya lewat lebaran Idul Fitri. Pada momen seperti ini banyak orang biasanya mendadak sakit. Padahal saat Ramadan, mereka sehat bugar. Penyakit juga biasanya mengintai mereka yang baru pulang mudik dan merayakan lebaran di kampung.

Ada tiga penyakit yang umumnya meningkat usai lebaran. Berikut penjelasannya, seperti diungkapkan dr. Karin Wiradarma dari Klik Dokter.

Batuk Pilek
Batuk pilek paling sering disebabkan oleh penyakit common cold. Penyakit ini disebabkan oleh virus, yang terutama menyerang apabila daya tahan tubuh sedang melemah, badan sedang kurang fit, kelelahan, dan kurang tidur – hal-hal yang dapat terjadi setelah melakukan perjalanan mudik dan aktivitas silaturahmi yang padat di kampung halaman. Gejala penyakit ini antara lain adalah demam ringan, batuk, pilek, bersin-bersin, hidung meler, hidung tersumbat, dan tenggorokan gatal.

Virus yang menyebabkan common cold sangat cepat menular antar manusia – terutama apabila Anda bertemu dengan banyak orang sekaligus. Berkontak dengan orang – seperti bersalaman – atau memegang benda yang terkontaminasi virus juga dapat menyebabkan penularan penyakit ini. Penyakit ini dapat lebih mudah menular apabila Anda jarang mencuci tangan.

Yang Anda perlukan untuk mengatasi penyakit ini adalah istirahat cukup, makan makanan yang bergizi, cukupi kebutuhan cairan harian Anda, dan jika perlu konsumsi multivitamin untuk mempercepat pulihnya daya tahan tubuh.

Diare
Anda dikatakan terkena diare apabila buang air besar lebih dari tiga kali sehari, dengan konsistensi lembek atau cair. Diare dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu mengonsumsi makanan yang mengiritasi lambung – seperti makanan pedas, asam, soda, dan mengandung terlalu banyak minyak. Diare juga dapat disebabkan oleh makan makanan yang kurang bersih atau terinfeksi kuman. Selain itu, Anda juga dapat mengalami diare apabila alergi atau tidak tahan (intoleran) terhadap makanan tertentu.

Selain buang air besar dengan frekuensi yang sering dan konsistensi yang cair, penyakit ini juga dapat mengakibatkan gejala demam, mual, muntah, kembung, dan nyeri perut. Hal pertama yang dapat Anda lakukan apabila terkena diare adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dengan minum cairan oralit. Apabila disebabkan hanya oleh makanan yang merangsang lambung dan infeksi virus, obat maag dan obat diare yang dijual bebas dapat mengatasinya.

Namun jika disebabkan oleh infeksi bakteri, diperlukan tambahan antibiotik. Diare yang disebabkan oleh alergi pun memerlukan tambahan obat anti alergi. Apabila diare dan muntah yang terjadi sangat banyak dan hebat, jangan tunda untuk segera mendatangi dokter agar mendapatkan pertolongan segera.

Penyakit Metabolik Degeneratif
Hidangan yang kerap kali disajikan setiap kali Lebaran rata-rata adalah makanan yang bersantan, banyak minyak, makanan yang digoreng, dan juga hidangan yang manis-manis. Apabila kalap dan tidak hati-hati, menu makanan tersebut dapat menyebabkan orang pulang mudik dengan membawa oleh-oleh penyakit metabolik degeneratif seperti kolesterol tinggi dan diabetes.

Kolesterol Anda dapat meningkat apabila mengonsumsi banyak makanan yang mengandung lemak, santan, dan gorengan. Anda pun harus mengenali jenis-jenis makanan yang tinggi kolesterol, yakni kuning telur, keju, daging merah, cumi, udang, telur puyuh, dan jeroan (seperti paru, hati, ampela, otak). Sementara itu, makanan manis seperti kolak, es-es, dan kue-kue dapat membuat kadar gula darah Anda meningkat apabila dikonsumsi dengan kurang bijaksana. Mengonsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Sangat disarankan agar memeriksakan kadar kolesterol dan gula darah Anda selepas mudik Lebaran. Apabila kadarnya hanya meningkat sedikit, Anda tidak perlu mengonsumsi obat. Cukup perbaiki pola makan Anda dengan menu sehat (perbanyak sayur serta kurangi lemak dan gula), lakukan olahraga secara rutin minimal 3 kali seminggu, dan tidur yang cukup 7-8 jam sehari. Apabila kadar kolesterol atau gula Anda jauh dari batas maksimal, atau perubahan gaya hidup Anda belum membuahkan hasil, barulah Anda memerlukan obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA