Untuk mencegahnya, mulai kebiasaan makan dengan porsi kecil
Merdeka.com, Makassar - Sering merasa cepat kenyang padahal baru mengkonsumsi sedikit makanan? Sudah sepatutnya Anda waspada. Mengutip Alodokter, Anda mungkin mengalami gejala kekenyangan awal dan berisiko mengalami gastroparesis di dalam saluran pencernaan.
Kekenyangan di awal makan disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi berada lebih lama di dalam saluran pencernaan. Sehingga walaupun sudah diolah oleh asam lambung dan enzim pencernaan tubuh, makanan tetap tertahan di dalam lambung dan usus.
Makanan ini seharusnya bergerak melewati saluran pencernaan dengan bantuan kontraksi peristalsis yang dilakukan oleh otot-otot di sepanjang esofagus hingga lambung. Kekenyangan awal dapat diikuti juga dengan gejala lain, seperti sakit perut, demam, muntah, hingga kotoran yang berwarna gelap.
Walau berbagai macam gangguan, misal adanya jaringan parut pada usus kecil, bisa menjadi pemicu kekenyangan awal. Namun kondisi ini umumnya disebabkan oleh gastroparesisakibat kerusakan pada saraf vagus (pengendali gerakan lambung). Penyebab gastroparesis sendiri masih belum diketahui, namun kerusakan pada saraf vagus bisa juga disebabkan oleh penyakit diabetes yang tidak ditangani dengan baik.
Saraf vagus yang rusak ini membuat makanan menjadi lebih lama dicerna atau tidak berhasil dicerna sama sekali. Faktor lain sepert iriwayat operasi pada lambung (gastrektomi), penggunaan obat-obatan seperti morfin dan antidepresan, menjalani kemoterapi, kekurangan atau kelebihan hormon tiroid, penyakit Parkinson, dan gangguan makan seperti bulimia dan anorexia, dapat memicu gastroparesis.
Berbagai penyakit lain
Selain gastroparesis dan adanya gangguan sistem saraf yang menyebabkan tertundanya pengosongan perut, kekenyangan awal juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit. Nyeri ulu hati, obstruksi saluran lambung, Irritable Bowel Syndrome/IBS, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dan kanker pankreas adalah beberapa contoh penyakit tersebut.
Jika tidak segera ditangani, mudah kekenyangan akan berdampak pada berkurangnya kalori dan nutrisi akibat sedikitnya jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu dehidrasi, lemas, luka sulit sembuh dan melemahnya sistem imunitas tubuh akibat kekurangan gizi.
Kondisi mudah kenyang ini perlu segera dikonsultasikan dengan dokter apabila disertai gejala lain seperti mual muntah, sulit menelan, tinja berwarna hitam, nyeri dada, nyeri ulu hati, demam, lemas, perut kembung, penurunan berat badan yang drastis, dan sesak napas.
Agar tidak gampang kekenyangan
Dengan berkurangnya kedua asupan tersebut, risiko berkembangnya gangguan kesehatan lain dapat meningkat, seperti osteoporosis, anemia, dan pelemahan tulang. Anda mungkin akan mengalami gejala seperti melemahnya otot, penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan, kurang berenergi, dan gangguan fungsi otak serta organ tubuh.
Untuk mencegahnya, memulai kebiasaan makan dengan porsi kecil namun frekuensi yang lebih sering dapat membantu Anda menjaga tercukupinya kebutuhan gizi harian tubuh. Langkah berikut juga bisa Anda lakukan, yaitu:
* Mengurangi asupan lemak dan serat karena dapat memperlambat proses pencernaan makanan.
* Mengonsumsi makanan dalam bentuk cairan, bubur atau puree.
* Mengonsumsi penambah selera makan.
* Mengonsumsi obat pereda gangguan perut, seperti obat antimual.
* Membuat jurnal diet berisi makanan apa saja yang Anda konsumsi guna menjaga pola makan yang teratur.