Melampaui inflasi nasional sebesar 0,22 persen
Merdeka.com, Makassar - Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan mencatat inflasi di daerahnya sebesar 0,93 persen selama Juli 2017. Jumlah itu melampaui inflasi nasional sebesar 0,22 persen di waktu yang sama.
Kepala BPS Sulsel Nursam Salam mengungkapkan kenaikan harga bahan makanan paling mempengaruhi pembentukan inflasi di Sulsel pada bulan ketujuh tahun ini.
Nursam menjelaskan laju inflasi Sulsel pada Juli 2017 tidak jauh berbeda dengan periode Juni 2017 sebesar 0,97 persen. Dari lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel, seluruhnya mengalami inflasi.
"Untuk Juli 2017, Sulsel mengalami inflasi 0,93 persen dengan IHK sebesar 130,40. Inflasi Sulsel pada Juli 2017 tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya," kata Nursam, Selasa (1/8).
Berdasarkan catatan BPS, inflasi tertinggi Sulsel terjadi di Kota Makassar dengan torehan 1,05 persen dengan IHK 131,15. Kenaikan inflasi Makassar tergolong tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yakni sebesar 0,84 persen. Kala itu, inflasi Makassar malah paling rendah se-Sulsel. Nursam menyebut untuk Juli 2017, inflasi terendah di Sulsel terjadi di Kota Palopo yang mencatat 0,05 persen dengan IHK 127,47.
Menurut Nursam, inflasi yang dialami Sulsel pada Juli 2017 dipicu kenaikan harga pada semua kelompok pengeluaran. Kenaikan tertinggi dicatat indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,98 persen. Disusul kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan (1,79 persen); kelompok bahan makanan jadi, rokok, minuman dan tembakau (0,55 persen) dan kelompok kesehatan (0,29 persen).
Secara keseluruhan, Nursam menuturkan laju inflasi Sulsel untuk tahun kalender 2017 mencapai 3,73 persen. Sedangkan laju inflasi Sulsel untuk year on year berkisar 4,38 persen. Torehan tersebut masih terbilang normal dan sesuai target pemerintah yang ingin mengendalikan inflasi pada 2017 dengan rentang 4 persen plus minus 1 persen.