Masuk dalam tujuh kota besar dengan tingkat deflasi tertinggi
Merdeka.com, Makassar - Salah satu problem besar yang dihadapi pemerintah adalah persoalan inflasi. Timbulnya inflasi berdampak sebagai sesuatu yang merugikan atau memberatkan masyarakat. Hal ini karena inflasi akan menyebabkan menurunnya investasi, mendorong kenaikan suku bunga, spekulasi penanaman modal, terhambatnya pembangunan ekonomi, defisit neraca pembayaran, ketidakstabilan ekonomi, dan menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Bank Indonesia sendiri dengan mengamati berbagai gejolak dalam negeri seperti anomali iklim dan kenaikan tarif listrik, mengkhawatirkan berdampak pada naiknya inflasi. Belum lagi menghadapi lonjakan kebutuhan di bulan ramadhan yang juga bisa memicu kenaikan harga bahan pokok.
Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi setiap kepala daerah (pemerintahan) karena pada tingkat inflasi yang parah dan tidak terkendali akan berakibat kacaunya perekonomian.
Namun hal berbeda terjadi di kota Makassar di bawah kendali wali kota Moh. Ramdhan Pomanto. Pada tingkat kekhawatiran pemerintah nasional akan meningkatnya inflasi, kota berjuluk angin mammiri ini justru berada pada tingkat deflasi yang cenderung stabil.
Makassar menjadi tujuh kota di Indonesia yang mengalami deflasi tertinggi. Hal ini dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Nursam Salam via aplikasi pesan singkatnya kepada Wali Kota Makasar sekaligus menyampaikan selamat atas prestasi tersebut.
“Alhamdulillah, Makassar hebat, betapa tidak dalam menghadapi bulan ramdhan justru inflasi, dan masuk tujuh (7) besar kota di Indonesia yang mengalami deflasi tertinggi,” tulisnya Jumat, (2/6).
“Luar biasa, Selamat, warga kota Makassar dalam persiapan bulan suci ramadhan justru deflasi, ini luar biasa,” tulisnya lagi dikuti simbol emoticon jempol lima.
Sekedar diketahui, deflasi sendiri merupakan kebalikan dari inflasi yakni sebuah fase dimana harga barang jatuh dan nilai uang bertambah. Jika inflasi terjadi karena melonjaknya haraga kebutuhan pokok di atas normal maka deflasi adalah kondisi pada umumnya harga barang mengalami penurunan.
Sementara itu, Danny yang menerima pesan tersebut usai menggelar buka bareng 5.000-an kaum dhuafa dan anak yatim se-kota Makassar di Pantai Losari menyampaikan rasa syukur mendalam. Ia menganggap capaian itu merupakan kerja keras bersama seluruh elemen masyarakat dan birokrasi lingkup Pemkot Makassar.
“Alhamdulillah, satu lagi keberkahan bulan ramadhan yang diperoleh kota ini. Hal ini tentu tidak lepas dari kerja keras dan kekompakan kita bersama didukung berbagai elemen masyarakat,” paparnya singkat.
Berikut Laporan perkembangan inflasi dan indikator bulan Mei 2017 yang dirilis BPS Provinsi Sulsel per tanggal 2 Juni 2017 sebagai berikut:
1. Inflasi i Bulan Mei :
- Sulsel : M to M = Deflasi 0,24%
(bulan sebelumnya Inflasi 0, 33% )
Sementara Nasional Inflasi 0,39%
- Inflasi tahun kalender ( C to C )
Sulsel = Inflasi 1,78 %
sementara nasional. 1,67 %
- Inflasi Y on Y
Sulsel : Inflasi 3,95%
Sementara nasional inflasi 4,33%
2. Perkembangan Inflasi Januari-April
2017 :
- Januari. =. 1,12 %
- Februari. =. 0,75 %
- Maret. =. - O,18% (deflasi)
- April. = 0,33 %
- Mei. = - 0,24% (deflasi)
3. Perbandingan Inflasi Bulan
Mei selama tahun 2012 - 2017 ( % )
2012. =. - 0,52. %
2013. =. - 0,26. %
2014. =. - 0,16. %
2015. =. 0,31. %
2016. =. - 0,03. %
2017. =. - 0,24. %
4. Inflasi Menurut Kab Kota Mei 2017
- Pare Pare. : 0,06 %
- Palopo. : - 0,14 %
- Makassar. : - 0,32 %
- Watampone. : 0,23 %
- Bulukumba. : 0,02 %
5. Inflasi Mei Menurut Kelompok
pengeluaran :
- Kelompok Pengeluaran Bahan
Makanan. - 1,34 %
- Makanan Jadi, Minuman, Rokok
dan Tembakaub 0,13 %
- Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar. 0,31 %
- Sandang. - 0,16 %
- Kesehatan. 0,03 %
- Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
0,10 %
- Transport, Komunikasi, dan Jasa Keu
angan. - 0,03%
6. Komoditi yg mengalami Inflasi pada bu lan Mei 2017
Bawang Putih, Tarif Listrik, Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras, Wortel, Kue
kering berminyak, Bensin, Rokok Kretek
Filter, Rokok Putih dan Ikan Mujair
7. Komoditi yg mengalami deflasi Mei
2017
Cabe Rawit, Tomat Sayur, Tomat Buah
Ikan Layang, Bawang Merah, Tarif Pul
sa Ponsel, Gula Pasir, Emas Perhiasan
Kol Putih/Kubis dan Kentang
8. Nilai Tukar Petani. ( NTP )
NTP Sulsel bulan Mei 2017 sebe
sar 100,41 atau meningkat 0,30 %
jika dibanding Bulan April yang
tercatat sebesar 100,11
sementara NTP nasional
sebesar 100,15
NTP Sulsel bulan Mei 2017, peringkat
nasional meningkat dari urutan ke 15
meningkat ke urutan 13 dari 33 Pro
vinsi yg dihitung NTP nya.
9. Wisatawan Mancanegara ( Wisman)
Jumlah Wisman April sebanyak
1.1.49 Kunjungan atau turun
22,94 % dibanding bukan Maret
Yg tercatat sebesar 1.491Kunjung
an.
Sementara Kumulatif Jumlah
Kunjangan Selama Januari - Ap
ril 2017 sebanyak 5.511 Kunjungn
atau meningkat 42,51 % dibanding
Januair- April 2016 yg tercatat sebe
sar 3.867 kunjungan
Jumlah Kunjungan Wisman
pada bulan April 2017
- Malaysia 601 kunjungan
- singapura 73 kunjungan
- Mesir 39 kunjungan
- Belanda. 36 kunjungan
- Jerman. 34 kunjungan
10. Tingkat Penghuninan Kamar Hotel
Berbintang Maret dan April 2017
- TPK Hotel berbintang ut bulan
April 2017 sebesar 46,86 % atau
turun tipis 0,42 dibandingkan
Maret yg mencapat 47,28%, na
mun demikian secara Y on Y
meningkat 7,25 poin dibanding
April 2016 yg TPK hanya sekitar
39,61 %
11. Angkutan Udara
- Kumulatif Penerbangan Januari-
April Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar
a. Penerbangan Domestik :
- Januari - April 2016 = 31.532
- Januari - April 2017 = 35.016
- Perubahan : Meningkat 11,05%
b. Penerbangan Internasional :
- Januari - April 2016 = 371
- Januari - April 2017 = 468
- Perubahan. : Meningkat 26,15%
c. Penumpang Domestik (org)
- Januari - April 2016 = 3.231.603
- Januari - April 2017 = 3.596.357
- Perubahan : Meningkat 11,29%
d. Penumpang Internasional (org)
- Januari - April 2016 = 63.968
- Januari - April 2017 = 95.480
- Perubahan : Meningkat 49,26%