Untuk tahap awal, disiapkan 312 ribu kartu untuk pelajar se-kota Makassar
Merdeka.com, Makassar - Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan terobosan baru di dunia pendidikan dengan memperkenalkan kartu cerdas untuk kalangan pelajar. Kartu bernama Student Smart Card itu rencananya diperkenalkan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto pada seremonial pembukaan pameran Makassar City Expo di pelataran Anjungan Pantai Losari, Minggu (8/5).
Danny - sapaan Ramdhan- menyebut kartu cerdas sebagai bagian dari revolusi pendidikan di Kota Makassar. Kartu ini merupakan satu kesatuan yang mengintegrasikan siswa, guru dan orang tua dalam satu sistem pengolahan data digital. Untuk tahap awal, akan diluncurkan 312 ribu kartu untuk beberapa sekolah di Makassar. “Dan ini akan berkembang terus ke seluruh sekolah, hingga nantinya semua pelajar kita terintegrasi ke dalam sistem ini,” kata Danny di Makassar, Selasa (3/5).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Muhammad Ismounandar menjelaskan, Makassar Student Smart Card juga bakal terintegrasi dalam program Makassar Sombere & Smart City. Kartu ini bekerja melalui alat pembaca khusus yang disimpan di sejumlah tempat, seperti pintu masuk sekolah, ruang perpustakaan, juga kantin sekolah. Setiap kartu dilengkapi dengan chip atau microprocessor, yang menyimpan sejumlah informasi elektronik mengenai identitas pemilik kartu. Mulai dari nama, nomor induk siswa, jenis kelamin, tanggal lahir, serta identitas orang tua siswa.
Untuk merekam data aktivitas, siswa tinggal menempelkan kartunya di alat pembaca. Siswa, misalnya, wajib menempelkan kartunya di pintu masuk sekolah setiap pagi. “Jadi fungsinya sebagai absensi elektronik, yang langsung mengirim notifikasi ke orang tua siswa. Sebagai informasi apakah anaknya sudah tiba di sekolah atau belum,” kata Ismounandar.
Rekaman data juga berlaku untuk aktivitas lain, seperti meminjam buku di perpustakaan, atau saat makan di kantin. “Bisa ketahuan jenis buku yang dipinjam, jenis makanan yang dikonsumsi di kantin, berapa yang dibelanjakan, termasuk pada saat anak meninggalkan gedung sekolah. ini tentu memudahkan orang tua mengontrol anaknya selama beraktifitas di sekolah “ dia melanjutkan.
Untuk program ini, Pemkot Makassar bekerja sama dengan Bank BNI. Kartu cerdas didesain dengan ukuran seperti kartu ATM dengan desain motif yang unik. Ke depan, kartu juga bisa digunakan bertransaksi secara elektronik. Ismounandar menyebutkan, sejauh ini ada dua sekolah yang telah mencobanya, yakni SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 1. Adapun pencanangan untuk 312 ribu siswa diagendakan pada 11 Mei mendatang. (NIA)