Dia tampil bersama wali kota Bandung Ridwan Kamil dan wali kota Semarang Hendrar Prihadi
Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto tampil jadi pembicara pada forum smart city internasional (ISCF) 2016 di Bandung, Jawa Barat, 2-3 September 2016. Bersama pemerintah dan praktisi asal berbagai daerah di Indonesia, Danny berbagi solusi efektif dalam pengembangan aplikasi smart city dalam upaya peningkatan pemanfaatan tekonologi.
ISCF tahun ini mengusung tema Identifying Challenges and Sollution to Develop Smart City for Better Tomorrow. Forum menitik beratkan berbagai informasi dan solusi terhadap masalah serta perkembangan teknologi kota pintar di Indonesia. Dari unsur pemerintahan, Danny tampil bersama wali kota Bandung Ridwan kamil dan wali kota Semarang Hendrar Prihadi.
Danny, pada kesempatan itu, lebih banyak menguraikan bentuk pemanfaatan smart city di kota asalnya, Makassar. "Cara kami membumikan Smart City dengan menggandengkannya bersama konsep kearifan lokal yang dikenal oleh masyarakat kami dengan karakter Sombere, yakni keramah tamahan,” kata Danny dalam presentasinya.
Sombere dan Smart City menjadi salah satu program andalan pemerintahan DIA (Danny - Ical). Lewat karakter sombere, Smart City diperkenalkan ke warga kota sampai di permukiman di daerah pinggiran kota.
"Kami memiliki protokol Sentuh Hati, di mana setiap lurah dan camat mengunjungi minimal 20 rumah warga setiap pekan untuk mengetahui keluhan sekaligus memperkenalkan program pemerintah kota. Tiga hari dalam seminggu, Selasa, Rabu, dan Kamis," Danny menyebutkan.
Implementasi Smart City telah cukup lama digaungkan Pemkot Makassar. Di antaranya menggandeng perusahaan teknologi dalam mengembangkan perangkat lunak di berbagai bidang. Seperti kesehatan, pendidikan, kependudukan, pajak hingga perbankan. Salah satu yang paling terkenal teknologi war room di Kantor Balai Kota, yang dapat digunakan memantau kondisi terkini dari berbagai sudut kota.
"Kami memiliki teknologi Smart Card, sebuah kartu multi fungsi yang dapat dimanfaatkan untuk transaksi keuangan, perbankan dan memuat informasi kependudukan dan pajak. Desain pengembangannya, kartu ini dapat menyimpan data rekam medik pemiliknya," dia melanjutkan.
Di bidang kesehatan, Danny menyambung, Smart City diaplikasikan pada program home care Dottoro ta. Bagian tercanggih dari basis aplikasi ini, warga kota bisa mengetahui rekaman medis dari dokter melalui aplikasi smartphone.
Smart City di Makassar juga menyentuh ranah pendidikan dengan meluncurkan Makassar Student Smart Card, bekerjasama dengan BNI. Kartu pintar pelajar ini mampu memonitor kehadiran siswa di sekolah, jadwal ujian, hingga jenis jajanan yang dikonsumsi oleh anak sekolah. Seluruh laporannya akan masuk ke handphone pintar orang tua siswa. (NIA)