Selain pasir putih, pemandangan bawah laut jadi daya tarik tersendiri
Merdeka.com, Makassar - Tidak jauh dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar, kita bisa menemukan tempat menyepi pada sebuah pulau kecil yang indah bernama Samalona. Dengan pantai berpasir putih, panorama bawah laut yang indah, dan lokasi yang terjangkau, pulau ini menjadi salah satu tujuan wisata bahari favorit.
Samalona, 6,8 kilometer dari Makassar, bisa menjadi pilihan untuk lari sejenak dari aktivitas harian di tengah hiruk-pikuk kota. Dari tempat ini, kita bisa merasakan kesunyian sembari berjemur di pantai, berenang, menyelam, atau sekadar menyaksikan perputaran alam.
Salah satu favorit pengunjung di Samalona adalah alam bawah laut. Dengan menyelam, kita bisa menemukan terumbu karang dengan aneka ikan laut berwarna-warni hilir mudik. Dari permukaan, semua juga bisa terlihat jelas karena airnya biru jernih dengan gelombang cukup tenang.
Samalona juga menyimpan sejuta misteri tentang puing-puing kapal di dasar laut. Konon, ada sekitar tujuh kapal peninggalan perang dunia kedua yang karam di sekitar pulau ini. Rata-rata terdampar di kedalaman 30 meter. Semuanya perlahan menyatu dengan karang dan menjadi rumah bagi ratusan jenis biota laut. Pemandangan itu menjadi pesona tersendiri.
Luasnya pulau Samalona sekitar 2 hektar, sehingga kita bisa menikmati matahari terbit dan tenggelam di tempat yang sama. Pemandangan senja terlihat sempurna, karena matahari jatuh di laut lepas di sisi barat pulau. Jika malam tiba, berpindah ke sisi timur untuk menyaksikan kerlip cahaya kota Makassar dari kejauhan.
Walau kecil, pulau ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang wisata, seperti penginapan, kamar bilas, dan kedai. Jika pengunjung ingin melihat keindahan bawah laut, juga tersedia jasa sewa alat-alat diving dan snorkeling lengkap dengan pemandu jika diinginkan. Harga sewa alat berkisar Rp 50 Ribu hingga Rp 100 Ribu, tergantung kepiawaian menawar.
Jika tidak mempersiapkan bekal, di pulau ini wisatawan tetap bisa menikmati kelezatan berbagai makanan luat segar yang dijajakan penduduk setempat. Mulai dari aneka ikan bakar, hingga kepiting laut. Yang tidak ingin menyewa penginapan pun bisa mendirikan tenda, karena daratan cukup lapang. Hanya saja, siapkan air tawar yang cukup karena persediaan di pulau ini terbatas.
Hampir setiap hari wisatawan hilir mudik berkunjung ke Samalona. Terutama di akhir pekan dan libur panjang. Waktu terbaik berkunjung ke pulau ini antara Februari sampai Oktober. Sebab umumnya pada waktu itu cuaca cerah, sehingga kita bisa leluasa mengeksplorasi berbagai keseruan yang ditawarkan.
Tidak susah menjangkau kecantikan Samalona yang masuk kawasan administratif kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Dari Makassar, kita cukup menumpang perahu motor tradisional selama kurang lebih 30 menit. Perahu itu bisa ditemukan di dermaga Kayu Bangkoa di sekitar Pantai Losari, atau tak jauh dari benteng Fort Rotterdam. Kayu Bangkoa merupakan akses dari Makassar menuju pulau-pulau terluar.
Harga sewa perahu motor bervariasi, tergantung bentuk penawaran. Bisa menyewa secara penuh, yakni perahu mengantar dan menemani wisatawan hingga kunjungan selesai. Atau hanya diantar dan dijemput pada waktu yang telah disepakati. Umumnya, harga sewa perahu untuk sekali perjalanan pulang balik berkisar Rp 400 Ribu hingga Rp 500 Ribu.