1. MAKASSAR
  2. GAYA HIDUP

Membaca buku membuat usia lebih panjang, benarkah?

Peneliti dari Yale University melibatkan 3.635 responden berusia di atas 50 tahun

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Senin, 08 Agustus 2016 13:38

Merdeka.com, Makassar - Membaca buku memicu orang hidup lebih lama, demikian menurut sebuah laporan penelitian baru di Yale University, Amerika Serikat.

Peneliti menggunakan data dari  3.635 orang berusia di atas 50 tahun. Responden terlibat dalam studi kesehatan dengan menjawab pertanyaan seputar kegiatan membaca.

Para ilmuwan membagi sampel menjadi tiga kelompok: mereka yang tidak membaca buku, orang-orang yang membaca buku-buku sampai tiga setengah jam seminggu, dan mereka yang membaca buku lebih dari tiga setengah jam.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Social Science & Medicine ini menemukan bahwa pembaca buku didominasi perempuan, berpendidikan tinggi dan dalam kelompok pendapatan yang lebih tinggi. Jadi peneliti mengaitkan faktor-faktor tersebut disertai usia, ras, laporan kesehatan, depresi, pekerjaan dan status perkawinan.

Salah satu hasil utama penelitian adalah bahwa mereka yang membaca sampai tiga setengah jam dalam seminggu cenderung hidup lebih lama dibanding yang tidak. Para pembaca rutin rata-rata hidup 23 bulan -hampir dua tahun- daripada mereka yang tidak suka membaca buku.

Peneliti juga menemukan hubungan yang sama antara orang-orang yang membaca surat kabar dan majalah, tapi hasilnya lebih lemah dibandingkan pembaca buku.

“Mereka yang suka membaca buku 4 jam dalam sehari memiliki keuntungan hidup lebih lama. Mereka juga memiliki kesejahteraan, pendidikan, kemampuan kognitif dengan baik,” kata Profesor Becca Levy dari Yale University yang dikutip dari Dailymail.

Dalam jurnal tersebut belum diungkapkan bagaimana membaca mempengaruhi usia hidup. Hal tersebut masih perlu dikaji dalam penelitian yang lebih mendalam.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA