Banyak negara menaikkan usia pensiun bagi pekerja
Merdeka.com, Makassar - Pekerja berusia di atas 40 tahun optimalnya hanya bisa bekerja dengan baik selama tiga hari dalam seminggu, demikian kesimpulan sebuah penelitian University of Melbourne yang dilansir melalui BBC baru-baru ini.
Penelitian itu menganalisis kebiasaan kerja dan hasil tes otak dari sekitar tiga ribu pria dan 3.500 wanita berusia di atas 40 di Australia. Hasilnya menunjukkan, pekerjaan paruh waktu atau tidak penuh dalam seminggu menghindarkan orang lanjut usia dari kelelahan dan stres.
Para peneliti mengatakan hal ini perlu dipertimbangkan karena banyak negara menaikkan usia pensiun bagi pekerja mereka. Namun di saat yang sama, menghindari resiko itu juga sama buruknya karena mengurangi pekerjaan secara signifikan akan menghadirkan dampak yang kurang lebih serupa.
Penelitian ini dilakukan dengan meminta peserta kata-kata dengan lantang, membaca daftar nomor yang berjalan mundur serta menghubungkan huruf dan angka dengan pola-pola tertentu dengan di batasan waktu.
Hasilnya adalah, para pekerja freelance memiliki hasil lebih baik untuk mengerjakan tugas tersebut. Selain itu, para pekerja yang hanya bekerja 25 jam selama seminggu cenderung memiliki hasil yang baik dalam uji tersebut. Sedangkan mereka yang tidak bekerja sama sekali dalam kurun waktu tertentu cenderung memiliki hasil 18 persen lebih rendah.
Pada tes membaca, 20 persen lebih rendah dalam membaca hitungan mundur dan 15 persen lebih rendah dalm mengerjakan pola huruf dan angka. Mereka yang bekerja 40 jam dalam seminggu juga menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan lansia-lansia lainnya yang bekerja 55 jam lebih.
Bagi para pekerja yang berusia 40 tahun keatas mengerjakan pekerjaan dengan waktu tersebut memiliki efek yang sama seperti dengan apa yang dialami oleh pengangguran.
Profesor dari Universitas Keio, Colin McKenzie mengatakan bahwa bekerja terlalu banyak atau bekerja yang terlalu sedikit dapat menurunkan kinerja kognitif. “Banyak negara yang akan menaikkan usia pensiun mereka, dengan menunda usia pensiun, ini berarti lebih banyak orang yang memilih bekerja di sisa-sisa hidup mereka,” kata dia.