1. MAKASSAR
  2. GAYA HIDUP

Turunkan risiko sakit jantung dengan cabai rawit

Khasiatnya tergantung tingkat kepedasan

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Sabtu, 06 Agustus 2016 18:02

Merdeka.com, Makassar - Cabai rawit adalah salah satu bahan makanan yang cukup banyak digunakan di Indonesia. Kecenderungan masyarakat tanah air yang menyukai masakan pedas membuat cabai rawit sangatlah laris di pasaran.

Selain bisa membuat rasa masakan menjadi lebih mantap, cabai rawit ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan, sebuah penelitian terbaru menunjukkan jika konsumsi cabai rawit akan menurunkan dampak buruk dari serangan jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Pakar kesehatan dr. John Christopher, N.D, dan juga dr. Richard Schulze, seperti dikutip dari Dokter Sehat, menyebutkan jika mereka yang menderita serangan jantung bisa menggunakan campuran air dengan cabai rawit sebagai semacam minuman yang bisa menurunkan dampak buruk dari serangan jantung. Hanya saja, pastikan bahwa cabai rawit yang digunakan adalah cabai yang memiliki tingkat kepedasan 90 ribu H.U (Unit Heats).

Untuk membuat larutan ini, campurkan satu sendok teh bubuk cabai rawit yang telah memenuhi level kepedasan ini dengan air panas dan kemudian diaduk. Larutan air panas dan bubuk cabai rawit ini bisa diminumkan pada seseorang yang terkena serangan jantung namun masih dalam keadaan yang sadar.

Lantas, bagaimana jika penderita serangan jantung ternyata sudah tidak sadarkan diri? Pakar kesehatan menyebutkan jika kita bisa memakai ekstrak dari cabai rawit dengan level kepedasan 90 ribu H.U yang diteteskan pada bagian bawah lidah dari penderita. Setelah itu, barulah kita larikan penderita serangan jantung ini ke rumah sakit.

Christopher dan Schulze mengungkapkan jika larutan atau ekstrak cabai rawit ini memiliki semacam senyawa khusus yang  mampu merangsang tubuh untuk menghentikan efek buruk serangan jantung. Tak hanya penyakit jantung, cabai rawit diyakini juga bisa mengatasi beberapa masalah kesehatan layaknya infeksi, tersumbatnya peredaran darah, masalah tiroid, hingga masalah diuretik.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA