Pengecekan meliputi mutu kualitas serta harga, suplai, dan distribusi
Merdeka.com, Makassar - Pegawai Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Makassar aktif bergerak menguji sampel produk pangan di sejumlah pasar tradisional dan modern pada pekan pertama Ramadan 2016.
Pegawai, dilengkapi dengan mobil operasional laboratorium, mengecek mutu sampel berupa produk peternakan, pertanian, dan perikanan yang umum dikonsumsi masyarakat. Pengecekan dilakukan lewat inspeksi mendadak.
"Dengan adanya uji sampel ini, kami ingin memberikan rasa nyaman bagi masyarakat kota Makassar untuk bisa memperoleh bahan pangan yang aman, sehat, utuh, dan halal untuk dikonsumsi selama bulan Ramadan," kata petugas Pelayanan Informasi Pasar DKP3 Makassar, Syamsu, Sabtu (11/6).
Pada pemantauan tiga jenis bahan pokok, petugas tidak menemukan satu pun yang berkategori berbahaya. Dengan kata lain semua aman dikonsumsi. Sampel ikan dari Tempat Pelelangan Ikan Rajawali, misalnya, bebas dari formalin.
Selain memantau kandungan mutu fisik produk pangan, petugas Dinas juga sekaligus mengawasi harga, suplai dan distribusi. Berdasarkan temuan di lapangan, belum ada kenaikan harga secara signifikan. Seperti cabe merah yang berkisar Rp 26 Ribu per kilogram, atau bawang merah sekitar RP 30 Ribu.
Pada produk peternakan, diketahui harga daging sapi turun di angka Rp 100 Ribu per kilogram. Lebih rendah dibandingkan harga pada awal Ramadan, yakni sekitar Rp 120 Ribu.
"Ini dikarenakan permintaan daging yang tidak sebesar pada saat memasuki hari pertama Ramadan," ujar Syamsu.
Kepala DKP3 Makassar Rahman Bando mengatakan secara umum harga produk pangan dan bahan pokok di Makassar masih relatif stabil jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia. Itu disebabkan Makassar yang ditunjang beberapa sentra produsen yang tersebar di sejumlah kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan.
"Suatu kesyukuran, karena di saat kota lain di Indonesia mengalami lonjakan harga, kota Makassar masih termasuk stabil, baik harga maupun ketersediaan suplai komoditinya," kata Rahman.