"Di Kota Makassar sendiri kita selalu berupaya menurunkan angka pengangguran dan itu berhasil menurut data BPS terupdate".
Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengukuhkan puluhan anggota yang terdaftar dalam forum Skill Development Center (SDC), Selasa (18/9) di Hotel Aston Makassar.
SDC merupakan sebuah forum komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi yang melibatkan tiga unsur ABG sebagai pelaku utama yaitu unsur Academic atau lembaga Diklat (SMK/BLK/BDI/LPK/AKOM/Techno Park/Politeknik/Universitas), unsur bisnis atau dunia usaha dan industri (KADIN/APINDO), dan unsur government atau pemerintah daerah (Disnaker, Disdik, Disperin, serta OPD terkait lainnya).
Tiga unsur inilah, kata Pria yang akrab disapa Danny ini, diharapkan dapat berkoordinasi untuk mengatasi masalah utama ketenagakerjaan.
Model SDC ini dikembangkan oleh Bappenas sebagai respon terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo untuk merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi. Proyek percontohan SDC yang juga didukung oleh Pemerintah Australia melalui program KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan).
Danny menyebutkan, forum ini menunjukkan keberhasilan upaya memperkuat daya saing tenaga kerja. Di mana memerlukan kerja sama lintas sektor di tingkat pusat dan daerah, dan SDC diharapkan dapat menjadi salah satu jawabannya.
Terbentuknya forum ini juga adalah salah satu elemen strategis sebagai sebuah wadah komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi berbagai program dan kegiatan peningkatan keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang ada.
"Di Kota Makassar sendiri kita selalu berupaya menurunkan angka pengangguran dan itu berhasil menurut data BPS terupdate. Forum ini saya harap dapat berjalan lebih efektif dan fokus pada sasaran peningkatan kualitas tenaga kerja sesuai dengan potensi dan kebutuhan pihak pengguna pada daerah masing-masing," ucapnya.
Secara bersamaan pihak Bappenas melakukan penandatanganan dokumen kerja sama dengan Wali Kota Makassar sebagai wilayah proyek percontohan SDC yang siap beroperasi. Selain itu ada beberapa daerah lainnya seperti Banten, Surakarta, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Wilayah ini diyakini mempunyai karakteristik dan kebutuhan tenaga kerja yang berbeda, sehingga fleksibilitas dan kemampuan adaptasi SDC diharapkan sudah dapat teruji. Jika proyek percontohan ini berhasil, maka model SDC ini akan diperluas ke wilayah lainnya.