Sangat dianjurkan untuk orang yang bermasalah pada sistem kekebalan tubuh
Merdeka.com, Makassar - Berpuasa merupakan kewajiban bagi umat Muslim di setiap tahun. Pada bulan Ramadan, puasa dilakukan 30 hari turut-turut oleh semua umat. Yang berhalangan pun wajib menggantinya di waktu lain.
Lalu, apa sebenarnya manfaat berpuasa? Sebuah penelitian di University of Southern California membuktikan bahwa berpuasa berdampak positif terhadap kesehatan. Peneliti meyakini, berpuasa dalam waktu singkat, yakni selama tiga hari saja ternyata dapat meregenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh secara alami. Dengan begitu tubuh kembali menjadi sehat dan kuat.
Para peneliti yang dipimpin Professor Valter Longo mengetahui bahwa berpuasa sangat dianjurkan untuk orang-orang yang mengalami masalah pada sistem kekebalan tubuhnya. Misalnya, pasien pengidap kanker yang menjalani kemoterapi atau pun orang-orang yang sudah lanjut usia. Biasanya, semakin tua seseorang maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuhnya.
Berpuasa selama tiga hari juga dapat melindungi pasien kanker terkena racun karena proses kemoterapi. Adapun kemoterapi mungkin, meski mampu menyelamatkan nyawa seseorang namun dampaknya juga diketahui berbahaya bagi tubuh.
Valter Longo menyatakan bahwa penelitianya membuktikan bahwa berpuasa dapat membantu tubuh manusia untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh yang baru. "Hal itu memberikan sinyal (berpuasa) untuk sel induk terus maju dan mulai berkembang biak dan membangun kembali sistem kekebalan tubuh,” ujarnya.
Dan kabar baiknya adalah tubuh menyingkirkan bagian-bagian yang telah rusak ataupun yang sudah tua yang sudah tidak efisien selama melakukan puasa. “Berpuasa dapat meregenerasi tubuh anda dengan sistem kekebalan tubuh yang baru,” Longo mengatakan.