Cegah dengan cara sederhana seperti meminum air dengan cepat
Merdeka.com, Makassar - Sebagian besar orang pernah mengalami cegukan. Seringkali, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba saat makan terlalu cepat atau kekenyangan. Namun, jika cegukan terjadi terus-menerus, Anda harus mewaspadai akan adanya penyakit lain yang mungkin memicunya.
Sebagian besar cegukan yang terjadi akan berhenti dengan sendirinya. Jarang sekali cegukan dianggap sebagai kondisi medis yang darurat. Cegukan merupakan efek dari kontraksi otot diafragma yang terjadi secara tiba-tiba. Suara muncul, ketika pita suara menutup pada saat kontraksi otot tersebut.
Dikutip dari Alo Dokter, pada umumnya pemicu cegukan berkaitan dengan pola makan, seperti makan terlalu banyak, menelan udara sambil mengunyah permen karet, mengonsumsi minuman bersoda ataupun minuman beralkohol secara berlebihan. Cegukan juga bisa disebabkan oleh perubahan cuaca yang tiba-tiba, stres, ataupun terlalu bersemangat.
Namun, cegukan terus-menerus yang berlangsung lebih dari dua hari, harus segera dicari penyebabnya. Beberapa penyebabnya seperti iritasi pada gendang telinga akibat benda asing, radang tenggorokan, pembesaran kelenjar tiroid, tumor atau kista pada tenggorokan, serta naiknya asam lambung ke kerongkongan (gastroesophageal reflux disease atau penyakit asam lambung).
Kondisi penyakit kronis seperti diabetes, penyakit Parkinson, gagal ginjal, kanker dan kemoterapi juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya cegukan terus-menerus. Selain itu, cegukan semacam ini dapat disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan tubuh tidak mampu mengendalikan cegukan.
Beberapa jenis tindakan medis juga bisa mengakibatkan cegukan terus-menerus, seperti penggunaan kateter pada otot jantung, prosedur bronchoscopy pada paru, dan prosedur tracheostomy pada leher. Bahkan, gaya hidup tidak sehat termasuk konsumsi minuman beralkohol berlebihan dan merokok juga dapat memicu cegukan terus-menerus.
Mengatasi cegukan
Umumnya, cegukan dapat diatasi di rumah dengan cara sederhana seperti menahan napas beberapa saat, meminum air dengan cepat, berkumur, ataupun mengisap lemon. Selain itu, ada pula cara menghentikan cegukan sederhana yang biasa dilakukan, contohnya bernapas dalam kantung kertas, menyicipi cuka, hingga menarik lutut ke arah dada dan menunduk hingga dada terasa tertekan.
Segera konsultasi ke dokter apabila cegukan terus-menerus terjadi melebihi tiga jam. Ada beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan. Untuk penderita penyakit asam lambung yang mengalami cegukan terus-menerus, dokter dapat memberikan obat untuk mengurangi produksi asam lambung.
Selain itu, ada pula kondisi cegukan yang cukup parah dan bersifat kronis, dokter akan memberikan obat seperti chlorpromazine, haloperidol, dan metoclopramide. Tindakan pendukung seperti pemberian oksigen pada penderita pneumonia juga bisa dilakukan.
Jika pengobatan tersebut tidak berhasil, maka dokter akan merekomendasikan suntikan anastesi pada saraf frenik yang ada di antara leher dan dada. Pilihan pengobatan selanjutnya adalah penempatan alat implan untuk memberikan stimulasi elektrik ringan pada saraf vagus agar dapat menghentikan cegukan terus-menerus.
Cegukan merupakan reaksi tubuh yang pada umumnya tidak berbahaya dan mereda dengan sendirinya. Namun, cegukan terus-menerus harus segera mendapat perhatian. Segera konsultasikan dengan dokter jika hal itu terjadi berlarut-larut.