"Pendidikan berlangsung di rumah, sekolah, dan lingkungan sosial," kata Danny.
Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menyampaikan matrikulasi umum bagi calon mahasiswa Program Magister dan Doktor, Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM) di gedung PPs UNM, Jumat (10/03).
Matrikulasi umum diikuti seribuan calon mahasiswa yang mulai berkuliah pada pekan kedua Maret 2017. Di hadapan calon mahasiswa, Danny memaparkan program unggulan pemerintahannya di bidang pendidikan yang lazim dikenal dengan 18 Perintah Revolusi Pendidikan.
"Pendidikan berlangsung di rumah, sekolah, dan lingkungan sosial," kata Danny.
Rumah berperan dalam peletakan dasar nilai-nilai pendidikan, sementara sekolah berfungsi sebagai lembaga formal pendidikan, dan lingkungan sosial menjadi lingkungan nyata atau the real life bagi anak.
Pendidikan bagi Wali Kota Danny bermakna ukuran kemajuan, kewajiban pemerintah sekaligus perintah agama. Pendidikan juga bermakna pintu masa depan.
Pengalaman 21 tahun mengabdi sebagai dosen Universitas Hasanuddin mengajarkan Danny menyandarkan kebijakan dan program pemerintahannya berdasarkan riset bukan pada perkiraan atau yang sering diistilahkan Danny, 'ilmu kira-kira' (kiralogi).
18 Perintah Revolusi Pendidikan dirancang Danny sebagai master plan pendidikan Makassar yang mengakomodir ketiga lingkungan utama pendidikan. Peluncurannya bertepatan dengan pelantikan kepala sekolah se-Makassar. Konsep ini juga lahir dari hasil riset yang dilakukan Danny bersama guru besar UNM sejak awal menjabat wali kota.
Tujuannya, mengasah kecerdasan intelektual, emosional, dan mendekatkan anak-anak Makassar pada akar budayanya. Mereka tidak lagi menjadi generasi yang tercerabut dari akar budayanya.
Makassar memiliki 363 SD dan 44 SMP berstatus sekolah negeri. Setiap Senin hingga Jumat, murid-murid sekolah di Makassar mengikuti pendidikan formal sementara hari Sabtu dipergunakan untuk program revolusi pendidikan.
Tiga di antara 18 Perintah Revolusi Pendidikan mensyaratkan setiap sekolah Adiwiyata, bebas Napza, dan memiliki smart library. Adiwiyata mencerminkan sekolah sebagai ekosistem kecil, menempatkan sekolah sebagai miniatur bumi yang dihuni manusia dan memiliki lingkungan hidup.
Saat ini, Makassar memiliki 98 sekolah Adiwiyata bertambah 72 dari sebelumnya yang hanya berjumlah 20. Di tahun 2018, Dinas Pendidikan Makassar menargetkan seluruh sekolah di Makassar berpredikat Adiwiyata.
"Mencapai sekolah bebas Napza, akan segera diberlakukan pemeriksaan di gerbang sekolah yang dilakukan oleh guru. Benda-benda yang tak semestinya berada di tas sekolah anak didik akan disita oleh pihak sekolah," terang Danny.
Selain itu, pemerintah kota juga segera meluncurkan Makassar Student Smart Card sejumlah 321.000 kartu yang memungkinkan orangtua mengontrol anak-anak mereka termasuk jajanan yang dikonsumsi berikut nominal transaksinya.
Konsep Smart Library akan digandengkan dengan Kantin Pintar yang desainnya menggunakan Aparong (Apartemen Lorong). Lantai satu dimanfaatkan sebagai kantin, dan lantai dua digunakan untuk Smart Library. Awalnya akan berlaku di 20 sekolah dengan 20 Smart Library dan Kantin Pintar.
Matrikulasi umum ditutup dengan penyerahan buku karya mahasiswa UNM dan piagam penghargaan yang diserahkan oleh Direktur PPs UNM Prof Dr Jasruddin disaksikan oleh Rektor UNM Prof Dr Husain Syam bersama sejumlah wakil direktur PPs UNM.