Akan dibagikan kepada nelayan di bawah koodinasi Unhas
Merdeka.com, Makassar - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak, mengunjungi pembuatan kapal nelayan di PT. Industri Kapal Indonesia, Makassar, Minggu (6/7).
Menristekdikti secara langsung menyaksikan proses pembuatan kapal nelayan ini. Menurut rencana, kapal ini akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada saat acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 di Anjungan Center Point of Indonesia (CPI) pada tanggal 10 Agustus 2017 mendatang.
Program pembuatan dan distribusi kapal tersebut dibuat atas kerjasama antara Kemenristekdikti, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Indonesia. Kapal yang merupakan hasil inovasi Universitas Indonesia ini telah mendapatkan hak paten. Sementara Universitas Hasanuddin berperan sebagai koordinator dalam distribusi kepada nelayan yang membutuhkan.
Dalam sambutannya, Mohammad Nasir sangat mengapresiasi pembuatan kapal tersebut yang dibuat dalam kurun waktu yang cepat.
“Kapal ini sudah dipatenkan. Harapan saya, kapal ini nanti bukan hanya digunakan oleh nelayan, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk angkutan orang antarpulau. Kapal ini menggunakan teknologi plat datar, sehingga dapat digunakan fleksibel. Kami juga akan kembangkan agar ini dapat digunakan oleh polisi air untuk patroli,” papar Menristekdikti.
Setelah diluncurkan, kapal ini akan segera didistribusikan kepada nelayan. Kapal ini akan dibagikan kepada nelayan di bawah koordinasi Universitas Hasanuddin. Selain di wilayah Sulawesi, ini juga akan dikembangkan untuk wilayah NTT, NTB, dan Papua.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini, Menristekdikti didampingi oleh Rektor Unhas, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Husain Syam. Turut mendampingi pula Sekretaris Jenderal Kemristekdikti, Prof. Ainun Naim, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Kemristekdikti, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unhas, serta beberapa pejabat Pemprov Sulsel.
Rektor Unhas menyatakan sangat bangga dengan keterlibatan kampus yang dipimpinnya pada proyek ini. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir ini Unhas memperoleh kepercayaan untuk melakukan kajian tentang Pelayaran Rakyat (Pelra) yang menjadi elemen penting dalam program Tol Laut.
Rasa bangga lain yang diungkapkan oleh Rektor Unhas setelah melihat kenyataan bahwa PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) yang mengerjakan proyek ini ternyata banyak alumni-alumni Unhas yang terlibat. Beberapa diantaranya bahkan telah menduduki jabatan sebagai direktur. Menariknya, karena alumni Unhas di PT. IKI berasal dari berbagai fakultas, bahkan ada yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Kunjungan Menristekdikti dan rombongan ke PT. IKI berakhir pukul 11.30. Menristekdikti kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, untuk selanjutnya kembali ke Jakarta.