Riset awal pembuatan kapal ini telah dipatenkan Universitas Indonesia
Merdeka.com, Makassar - Kementerian Riset, Teknologi, Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) meluncurkan inovasi kapal nelayan pelat datar, bersamaan dengan puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di kawasan Center Point of Indonesia, Makassar, Kamis (10/8).
Digadang-gadang menjadi kapal laut terbaik dan bernilai ekonomis dibandingkan kapal laut lain yang setara dikelasnya, kapal bermesin konverter ini dinilai tepat, karena dapat mengurangi ketergantungan nelayan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM), sekaligus mengurangi biaya bahan bakar karena penggunaan gas yang dinilai lebih murah dan irit.
Sebagaimana diketahui, Kapal Ikan Nelayan Berlisensi 10 Gross Tonnage (GT) berkonsep pelat datar ini memiliki panjang 15 Meter, dengan lebar 4 Meter dan Tinggi 2,8 meter.
“Sebagian orang masih beranggapan bahan dasar baja itu mahal, padahal ini jauh lebih murah dan efisien. Kerja sama yang baik antara peneliti, Universitas, dan industri harus terus ditingkatkan. Saya harap nantinya ini bisa di produksi secara massal untuk disebarkan kepada nelayan di Indonesia,” kata Menteri Nasir.
Nasir berharap agar dapat membangun semangat untuk tumbuh kembangnya teknologi dan inovasi di daerah-daerah yang didasarkan pada potensi sumber dayanya.
“Seluruh masyarakat, baik itu nelayan atau yang lain, harus sadari perkembangan teknologi. Mari kita gelorakan inovasi pada momen Hakteknas ini,” ucapnya.
Menteri Nasir menambahkan, kapal nelayan yang biasanya menggunakan fiber atau kayu, kapal ini berkonsep Pelat Datar, yang artinya hanya menggunakan bahan baku yaitu baja. Proses pembuatannya pun hanya dalam kurun waktu sebulan.
“Kehadiran kapal ini berawal atas riset bersama untuk menciptakan kapal nelayan Indonesia tanpa lekukan dengan bahan bakunya adalah baja yang cukup murah termasuk untuk perawatan dan bahan bakarnya. Nantinya, ini akan memiliki banyak manfaat bagi para nelayan penangkap ikan di Indonesia,” tandasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, riset awal pembuatan kapal pelat datar ini dari Universitas Indonesia (UI) yang sudah dipatenkan. Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi penerus dari inovasi anak bangsa ini dengan membuat kapal ikan untuk nelayan dengan konsep yang sama, yaitu pelat datar dan bekerja sama dengan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar.
“Kapal inovasi buatan anak bangsa ini, nantinya tak hanya digunakan untuk para nelayan, namun bisa juga digunakan untuk petugas polisi patroli di perairan dan juga sebagai kapal pengangkut,” kata Nasir.