"Makassar dan Denpasar merupakan dua kota metropolitan yang menjadi magnet bagi pendatang untuk mengadu nasib," kata Dharmawijaya.
Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menandatangani Kesepakatan Bersama tentang kerja sama jaringan lintas perkotaan di Graha Sewaka Dharma, Denpasar, Rabu, 8 Maret 2017.
Ruang lingkup kesepakatannya mencakup empat bidang berupa pariwisata, kebudayaan, koperasi dan UMKM/IKM, serta perindustrian dan perdagangan ditambah bidang lain yang disepakati oleh keduanya (Pemerintah Kota Makassar dan Denpasar).
Selama 12 bulan, kedua kota akan melakukan penjajakan potensi masing-masing kota kemudian mengkordinasikan dan mengkomunikasikannya agar dalam kurung waktu itu, kesepakatan ini dapat melahirkan perjanjian kerja sama di antara kedua kota.
Hubungan kerja sama dan persahabatan antara Denpasar dan Makassar telah berlangsung sejak abad XVII silam, keterikatan sejarah antara keduanya meyakinkan Wali Kota Danny jika kesepakatan ini bisa berlanjut hingga ke jenjang perjanjian kerja sama yang akan menguntungkan keduanya.
"Denpasar sangat kompetitif di empat bidang yang akan kita kerjasamakan. Harapannya, kesepakatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga di kedua kota," ujar Wali Kota Danny.
Diketahui, sektor utama penggerak ekonomi Denpasar bertumpu pada pariwisata yang disokong dengan koperasi, UMKM/IKM, perindustrian, dan perdagangan sementara kebudayaan menjadi magnet utama dalam menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Diakui Wali Kota Danny, momok terbesar bagi kota-kota metropolitan sekelas Makassar dan Denpasar terletak pada masalah kemiskinan dan pengangguran. Jika kedua masalah itu dapat teratasi maka sebagian besar tugas pemerintahan telah terjawab.
Kesepakatan Bersama yang ditandatangani Wali Kota Danny dan Wali Kota Dharmawijaya diharapkan mampu menjawab kedua persoalan itu dengan asumsi berkembangnya keempat sektor poin kesepakatan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar di kedua kota.
"Kemiskinan dan pengangguran adalah dua masalah yang lahir dari urbanisasi. Makassar dan Denpasar merupakan dua kota metropolitan yang menjadi magnet bagi pendatang untuk mengadu nasib," kata Wali Kota Denpasar Dharmawijaya.
Disadari oleh Danny dan Dharmawijaya, urbanisasi menjadi konsekuensi logis bagi kota berkembang semisal Makassar dan Denpasar. Olehnya, pemimpin kedua kota itu optimis jika Kesepakatan Bersama yang telah ditandangani mampu membawa perubahan berarti bagi kotanya.