Ibukota Sulawesi Selatan diharapkan jadi yang terbaik di tingkat nasional
Merdeka.com, Makassar - Ketua Tim Penilai Nasional Lingkungan Bersih Sehat Ahmad Priyatna menyampaikan pujian atas berbagai terobosan dan perhatian pemerintah kota Makassar terhadap lingkungan.
Pujian disampaikan Priyatna bersama rombongan tim penilai pada ceremonial penyambutan dalam Kegiatan Kesatuan Gerak PKK, KB, Kesehatan tingkat nasional tahun 2017 di RW 6 Kelurahan Bonto Makkio, Makassar, (21/4).
"Sepertinya tidak susah menilai Makassar. Selain sudah banyak kita dengar langsung dari ulasan pak Wali, kami memang sudah lama memantau Makassar melalui program Kabupaten/ Kota Sehat nasional," ucapnya.
Priyatna mengatakan Makassar berhasil mengimplementasikan apa yang menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat dan lingkungan. Menurutnya Wali Kota Danny Pomanto mampu membawa kota ini berbeda dari kabupaten/ kota lainnya di Indonesia.
"Dari pantauan kami apa yang dilakukan di sini, meski dengan standar yang sama secara nasional, namun Makassar melakukannya tidak sama dengan kota/ kabupaten lain di Indonesia. Makassar beda," katanya lagi.
Priyatna bahkan berharap apa yang telah dilakukan Makassar ini menjadi pemanasan menuju penilaian kota/ kabupaten sehat nasional yang telah 3 kali diikuti. "Mudah- mudahan Makassar kembali masuk untuk ke 4 kalinya dan terbaik secara nasional," ucapnya.
Wali kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam sambutannya terlihat memaparkan serangkaian terobosan pemerintah kota sejak kepemimpinannya.
Diantaranya Danny menjelaskan dalam waktu dekat akan menggelar olimpiade Lansia. Program lain yakni Lorong Sehat (Longset), yang saat ini telah masuk top 99 Inovasi Indonesia, menuju top 35.
"Home Care kita top 35 Inovasi Nasional. Selain itu kita punya lorong KB yang kini menjadi program nasional Kampung KB. Satu- satunya memakai lorong KB cuma Makassar karena memang asalnya dari sini," pungkas Danny.
Danny juga mengatakan banyak program pemerintah yang berbasis lorong dan diharapkan menjadi perekat sosial, seperti Koperasi Lorong dan Apartemen Lorong (Aparong).
"Program- program ini semuanya digerakkan oleh ibu- ibu PKK bersama masyarakat. Memang ibu- ibu kita di sini sangat aktif dan konsen, lebih dari Wali Kota," tuturnya lagi.
Sekitar 7521 lorong yang ada di Makassar. Menurut wali kota berlatar belakang arsitek ini, 65-75 persen sudah tertata dengan baik melalui program Lorong Garden (Longgar). Menariknya pengecatan dan penghijauan lorong dengan tanaman produktif ini selalu diawali dari inisiasi masyarakat tanpa menggunakan anggaran dari pemerintah. (NIA)