Manajemen tetap meminta operator kompetisi mengevaluasi wasit
Merdeka.com, Makassar - Pemain tim sepak bola PSM Makassar kembali fokus menjalani latihan di Lapangan Kodam VI Wirabuana, Jumat (22/7). Skuat Juku Eja menyatakan tidak ingin lagi mengingat kekalahan 4-1 saat melawan Madura United di Bangkalan, Rabu lalu.
"Kita fokus latihan saja menatap pertandingan berikutnya," kata Basri Lohy, pemain berposisi sayap kanan.
PSM Makassar bakal melakoni laga kandang melawan Bhayangkara Surabaya United di Stadion Mattoangin pada Senin, 25 Juli. Mereka membutuhkan kemenangan untuk memperbaiki posisi di klasemen, karena saat ini terpuruk di peringkat 15. "Mudah-mudahan kita bisa meraih poin dikandang," kata Basri.
Kendati demikian, Basri mengaku tetap kecewa terhadap kepemimpinan wasit Dodi Setia saat melawan Madura United. Sebab, wasit tersebut lebih dianggap berpihak ke tim tuan rumah. "Harusnya wasit bermasalah tak usah pimpin pertandingan,"ujar pemain nomor punggung 86 ini.
Pada pertandingan melawan MU lalu, manajemen PSM melakukan protes atas kepemimpinan wasit Dodi Setia Purnama. Wasit disebut mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial. Di antaranya hadiah penalti untuk tuan rumah, yang disebut sebagai pemicu jatuhnya mental para pemain PSM.
Media Officer PSM, Ramli Manong mengungkapkan wasit yang memimpin laga melawan Madura United harus segera dievaluasi. Itu jika operator pertandingan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) ingin sepak bola Indonesia lebih baik lagi. "Regulasi pertandingan sebenarnya sudah bagus, cuman orang-orang yang melaksanakannya yang tak beres," ucap Ramli.