Dia meluangkan waktunya belajar kitab suci di tengah kesibukan bersama klub
Merdeka.com, Makassar - Gelandang andalan PSM Makassar, Rasyid Bakri menyimpan ambisi membawa klubnya berjaya di kancah domestik. Pemain berusia 25 tahun itu berharap Juku Eja, setidaknya selesai di papan atas pada kompetisi Torabika Soccer Championship 2016.
TSC diharapkan jadi titik awal persiapan PSM menuju kompetisi resmi Indonesia Soccer League pada 2017. Di ajang tersebut, Rasyid yang membela klub sejak 2011 mengusung target lebih tinggi.
"Saya ingin membawa PSM juara di liga resmi. Itu adalah impian semua pemain asli Makassar," kata Rasyid, belum lama ini.
Bagi Rasyid, target juara bukanlah satu-satunya impian. Di kehidupan pribadi, pemain bernomor punggung 17 juga menyimpan cita-cita lain.
"Saya ingin menghafalkan Al Quran untuk membanggakan orang tua. Saya ingin bertemu dengan beliau di surga nanti, Insya Allah," kata Rasyid, saat didaulat hadir pada khataman alumni Ar Rahman Quranic Learning (AQL) Islamic Center Sulawesi Selatan di Makassar, Sabtu (19/11).
Rasyid saat ini tercatat sebagai santri jarak jauh di Madrasah Hafiz Quran (MHQ) Masjid Ceng Ho Tanjung Bunga yang diprakarsai Ar Rahman Quranic Learning. Dia mengatakan saat ini sedang tekun belajar menghafalkan ayat-ayat suci, di tengah padatnya aktivitas berlatih dan bertanding bersama klub.
"Saya merasa malu dengan adik-adik yang diwisuda hari ini. Mereka ada yang sudah menghafalkan beberapa juz Al Quran, sementara saya baru hafal beberapa lembar saja," ujar Rasyid.
Pembina Madrasah Hafiz Quran, Kamaluddin menyebut rasyid sebagai pribadi yang unik. Sebab di tengah kesibukannya, dia masih sempat meluangkan waktu belajar Al Quran. Hal ini, menurut dia, layak menjadi contoh dan motivasi bagi orang lain, terutama kalangan muda.
“Rasyid ini ternyata, merasa dirinya belum cukup membanggakan orang tuanya dengan menjadi pemain PSM dan Timnas, melainkan menjadi hafiz Quran," katanya.