Jadi ajang pencarian bibit aktor muda
Merdeka.com, Makassar - Delapan aktor muda akan menunjukkan kepiawaiannya berakting tunggal di atas panggung, dalam Festival Kalamonolog 8 yang digelar kelompok teater Kala Teater, di gedung kesenian Societet de Hamonie Makassar, mulai Jumat (16/9) malam.
Festival monolog ini, sebagai panggung hiburan bagi penonton serta ajang pencarian bibit aktor, akan digelar hingga Minggu (18/9) malam. Setiap aktor masing-masing memainkan satu karya sastrawan dan teaterawan Sulawesi Selatan, seperti Yudhistira Sukatanya, Bahar Merdhu, Luna Vidya, Hasymi Ibrahim dan Irwan. AR, Aslan Abidin, Prusdianto Djalil, dan Dewi Mudijiwa.
Direktur Kala Teater sekaligus sutradara pertunjukan Kalamonolog, Shinta Febriany mengungkapkan, festival ini menjadi ruang bagi aktor muda mengeskplorasi kemampuan panggung dan penciptaan artistiknya.
“Selain pertunjukan, ada workshop dan diskusi di dalamnya,” kata Shinta lewat keterangan pers, Jumat (16/9).
Festival digelar setiap malam mulai pukul 19.00 hingga 23.00 WITA. Penonton cukup membeli tiket di lokasi seharga Rp 15 Ribu per orang. Tiket berlaku untuk semua pertunjukan dalam satu malam.
Festival ini akan dibuka dengan pementasan dari peserta Kelompok Belajar Teater, yang memainkan naskah “Ziarah” karya Dewi Mudjiwa. Adapun para peserta dinilai oleh tiga juri, Asia Ram Prapanca, Aslan Abidin dan Shinta Febriany.
“Festival kalamonolog menggalang donasi buku sebagai hadiah untuk pementasan monolog terbaik guna menumbuh kembangkan wawasan dan pengetahuan penggiat teater,” kata Shinta.
Berikut jadwal pertunjukan Kalamonolog 8:
Jumat, 16 September 2016
Ade Firman (Belajar Teater) - Ziarah karya Dewi Mudjika
Nurhasanah (KISSA) - Perempuan dan Panci karya Nurul Inayah
Anggraini Pratama Putri (Teater Hijau) - Tikam karya Edi Susarto
Sabtu, 17 September 2016
Chaeril Bakri (LENTERA) - Batu karya Bahar Merdu
Siti Arfiah (LENTERA) - Meja Makan karya Luna Vidya
Desty Anggraeni (Teater Titik Dua) Mereka Memotong Zakar Saya karya Aslan Abidin
Minggu, 18 September 2016
Amrullah (Teater Hijau) - Suatu Ketika karya Irwan AR
Rismayanti (Marennu Teater) - Tahta Terapung karya Moch Hasymi Ibrahim