Rumor juga mengatakan aktivitas seperti itu bisa menyebabkan panu
Merdeka.com, Makassar - Beraktivitas di luar ruangan membuat tubuh cenderung berkeringat. Kalau sudah begitu, orang akan menyegarkan kembali tubuhnya dengan mandi. Mandi bisa membantu menurunkan suhu tubuh sehabis berkeringat.
Tapi, ada baiknya tidak langsung mandi ketika tubuh berkeringat. Berikut penjelasannya menurut 1Health, dikutip Selasa (15/11).
Saat berkeringat, pori-pori pada akan melebar. Pelebaran pori ini sebenarnya juga berbahaya karena menjadikan cikal bakal radang pada kulit, seperti jerawat. Di samping itu, saat pori-pori kulit melebar, suhu tubuh akan meningkat.
Mandi saat berkeringat akan membuat suhu tubuh otomatis turun drastis. Tubuh pun merespon dengan segera menaikkannya kembali. Fenomena in menimbulkan apa yang disebut dengan demam tinggi. Jangka waktunya beragam, bisa lama atau pun sebentar.
Mandi ketika badan masih berkeringat juga membuat panas di dalam tubuh tidak keluar, sehingga menganggu kerja kelenjar keringat. Kondisi ini memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah. Hal ini pulalah yang sering terjadi juga pada orang yang sering mandi air hangat.
Rumor yang beredar juga mengatakan bahwa, mandi pada saat berkeringat dapat menyebabkan panu. Tetapi benarkah demikian? Jawabannya adalah tidak. Panu timbul bukan karena Anda mandi ketika tubuh berkeringat. Tapi, panu timbul ketika Anda membiarkan pakaian Anda basah akibat berkeringat, dan membiarkan hingga kering kembali di badan.
Mandi setelah beraktivitas sangat dianjurkan, karena dengan mandi akan mengembalikan kesegaran tubuh dan membuat Anda terhindar dari kuman yang terbawa dari luar. Tapi yang harus Anda perhatikan adalah waktunya. Usahakanlah untuk menunggu suhu tubuh Anda turun, dan keringat tidak lagi keluar dari pori-pori tubuh Anda. Beristirahatlah beberapa menit sebelum Anda memutuskan untuk mandi setelah beraktivitas.