Empat kecamatan masuk zona rawan
Merdeka.com, Makassar - Pemerintah Kecamatan se-Makassar mulai mengaktifkan posko siaga terpadu untuk menyambut musim hujan dan potensi bencana banjir. Posko didirikan di masing-masing wilayah dan beroperasi selama 24 jam.
Pendirian posko sesuai dengan instruksi Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Senin (24/10). Melalui pesan singkat, Danny -sapaan Ramdhan- memerintahkan seluruh jajarannya agar mempersiapkan kemungkinan terjadinya banjir.
“Bagi seluruh kecamatan segera membuka posko siga banjir. Segera dilaksanakan,” kata Danny.
Camat Tamalate Hasan Sulaiman mengatakan pihaknya segera mendirikan posko setelah menerima instruksi wali kota. Posko, selain di kantor kecamatan, juga dibentuk di masing-masing kantor kelurahan.
“Posko beraktivitas selama 24 jam. Penanggung jawabnya setiap hari adalah para lurah, secara bergantian,” kata Hasan.
Hasan mengungkapkan, posko didirikan untuk menindaklanjuti informasi dan aduan masyarakat jika terjadi banjir dan bencana. Selain itu, petugas juga secara rutin berpatroli untuk mengantisipasi kemungkinan bencana, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. “Kita antisipasi dengan normalisasi pembersihan saluran drainase,” ujarnya.
Camat Rappocini Hamri Haiyya mengatakan pihaknya telah mendirikan posko serba guna. Pada hari-hari biasa, posko berfokus pada penanganan kebersihan. Adapun di musim hujan posko sekaligus berfungsi untuk mengantisipasi bencana banjir. “Kita siapkan satuan tugas untuk membantu warga,” kata Hamri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Makassar M Yunus Said, secara terpisah juga menyatakan kesiapan timnya di posko 24 jam. Pihaknya akan bertindak cepat mengevakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
â¨BPBD Makassar mewaspadai banjir di seluruh wilayah Makassar. Namun empat kecamatan jadi perhatian khusus sebagai zona rawan banjir. Sebab pada musim hujan, daerah tersebut biasanya sering terendam. “Empat kecamatan antara lain Manggala, Biringkanaya, Tamalate, dan Ujung Tanah,” katanya.