1. MAKASSAR
  2. KABAR MAKASSAR

Sepuluh tahun, angka terinfeksi HIV/AIDS di Sulsel terus meningkat

Penularan didominasi perilaku hubungan seks tidak aman

©2016 Merdeka.com Editor : Aan Pranata | Kamis, 01 Desember 2016 12:12

Merdeka.com, Makassar - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang mengungkapkan perlunya upaya yang lebih gencar dalam melawan penyebaran virus HIV/AIDS. Salah satunya dengan memaksimalkan edukasi kepada masyarakat serta meningkatkan kesadaran untuk berani memeriksakan diri.

"Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Selain edukasi, perlu juga kita lakukan upaya pencegahan," kata Agus pada peringatan Hari AIDS se-dunia  di halaman Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Kamis (1/12).

Agus mengungkapkan, dari data Kementerian Kesehatan diketahui sebanyak 184.929 kasus terinveksi HIV/AIDS selama sepuluh tahun terakhir di Indonesia. Adapun Sulsel berada di peringkat enam dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 9.871 dalam kurun tahun 2005 hinggga Juni 2015.

Dari data tersebut, Agus mengatakan, terjadi peningkatan jumlah kasus rata-rata 9,31 persen setiap tahun. "Setiap bulan bertambah 140 orang. Atau kurang lebih ada empat setiap hari," ujar Agus.

Berdasarkan data yang sama terungkap, resiko terinfeksi atau penularan HIV/AIDS masih didominasi perilaku hubungan seks tidak aman. Di mana seks heteroseksual dengan presentase 46,2, serta hubungan sesama jenis di angka 24,4 persen. Selanjutnya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik pada kalangan pengguna narkoba. 

Agus mengatakan penularan HIV/AIDS bisa dicegah dengan menjauhi perilaku yang berpotensi mengakibatkan infeksi. Pemerintah melalui Biro Napza dan HIV/AIDS juga berupaya menekan lewat upaya edukasi dan pencegahan lainnya. Misalnya dengan melarang penjualan jarum suntik secara bebas, yang dikhawatirkan jadi medium penularan.

Peringatan Hari AIDS se-dunia di Makassar dirangkaikan dengan peluncuran gerakan 1.000 Masyarakat Peduli Kasus HIV/ADIS. Sebanyak seribu orang dari berbagai latar belakang ditunjuk untuk melancarkan sosialisasi kepada masyarakat. Kepala Biro Napza dan HIV AIDS Sulsel Sri Endang Sukarsih mengatakan, gerakan tersebut dibangun agar masyarakat yang ditunjuk dapat mengedukasi cara pengendalian maupun pencegahan AIDS ke berbagai kalangan.

(AP)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA