ADS menyebut kegagalan ini menjadi tanggung jawab dia sepenuhnya
Merdeka.com, Makassar - Kontingen tuan rumah Jawa Barat keluar sebagai juara umum pada Pekan Olahraga Nasional XIX, pada 17-29 September 2016. Mereka mengumpulkan total 529 medali, yang terdiri dari 217 emas, 154 perak, dan 158 perunggu.
Di peringkat kedua, Jawa Timur mengoleksi 132 emas, 138 perak, dan 134 perunggu. Juara bertahan DKI Jakarta menempati peringkat tiga dengan 132 emas, 123 perak, dan 118 perunggu.
Adapun kontingen Sulawesi Selatan harus puas di peringkat 11 dari 34 provinsi. Sulsel mengantongi 12 medali emas, 23 perak, dan 27 perunggu. Prestasi itu menurun dibandingkan PON sebelumnya di Riau, saat mereka finis di peringkat tujuh dengan 19 emas, 17 perak, 21 perunggu.
Sulsel sebenarnya bisa menambah medali emas jelang penutupan, lewat cabang olahraga sepak bola. Tapi upaya itu gagal setelah kalah adu penalti 5-4 dari tuan rumah Jabar, pada partai puncak, Rabu (28/9) malam.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel Andi Darussalam Tabusala menyatakan permohonan maaf atas penurunan prestasi kontingen di PON. Menurut dia, semua atlet di cabang olahraga masing-masing telah berupaya secara maksimal. Namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
“Saya minta maaf kepada pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan. Kegagalan ini menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya,” kata ADS -sapaan Darussalam.
ADS mengakui prestasi di PON kali ini banyak dipengaruhi faktor non teknis. Namun hal itu tetap tidak boleh dijadikan alasan. Pihaknya mesti mengakui kegagalan.
ADS menyatakan hasil di PON Jawa Barat akan jadi bahan evaluasi pengurus KONI. Model pembinaan atlet akan dibenahi sebagai persiapan menuju PON XX di Papua, tahun 2020. “Saya juga akan evaluasi kepengurusan saya di KONI Sulsel,” katanya.