Kerusakan masih didata
Merdeka.com, Makassar - Pegawai lingkup Pemerintah Kota Makassar yang berkantor di Balai Kota jalan Ahmad Yani masuk kantor seperti biasa pada hari kerja, Senin (8/8). Sebelumnya di tempat tersebut terjadi pertikaian berdarah antar kelompok yang melibatkan oknum petugas Satpol PP dan anggota Kepolisian.
Usai insiden, sejumlah bagian kantor masih dalam kondisi rusak. Kaca dinding pada beberapa ruangan pecah dan belum dibersihkan. Pihak Pemkot masih memberikan kesempatan kepada Inafis Polrestabes Makassar menggelar olah tempat kejadian perkara di lokasi.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan bahwa kerusakan sebagian kantor tidak mengganggu aktivitas perkantoran di Pemkot Makassar. “Tidak akan menggangu operasional Balai Kota,” kata Danny, Minggu (7/8).
Kabag Humas Pemkot Makassar, Firman Hamid Pagarra sebelumnya menyesalkan tindakan oknum polisi yang melakukan penyerangan ke Balaikota. Dari pantauan petugas War Room, aksi penyerangan dimulai pada Sabtu (6/8) jelang tengah malam. Akibat kejadian itu, terpantau pecahan kaca berserakan di sepanjang koridor kantor Satpol PP. Sebanyak 73 sepeda motor yang sedang diparkir tergeletak. Adapun empat mobil juga mengalami pecah kaca. “Yang paling disesalkan adalah jatuhnya korban jiwa akibat insiden itu,” kata Firman.
Dinas Perumahan dan Gedung Pemkot Makassar sejauh ini masih mendata sejumlah kerusakan aset negara di kantor Balaikota Makassar. Wali Kota Danny mengatakan, pihaknya akan membuatkan berita acara hasil pendataan untuk segera dipertanggungjawabkan.
"Sekarang ini tim dari Polda dan Polrestabes sedang melakukan penyelidikan dan melakukan olah TKP. Kita mengerti hukum dan tidak akan merubah apa yang terjadi. Tapi tetap kita data semua kerusakan itu," katanya.
Semua kerusakan yang timbul itu akan diperbaikinya dengan menggunakan anggaran negara (APBD) sesuai dengan ketentuannya. Tapi semua tetap memerlukan pertanggung jawaban secara hukum. Berita acara itu pula yang akan disertakan saat melaporkan kejadian penyerangan kepada kepolisian.
Oknum aparat Kepolisian dan oknum petugas Satpol PP Kota Makassar terlibat perkelahian kelompok di Kantor Balai Kota Makassar Minggu (7/8) dinihari. Dalam insiden itu, seorang anggota polisi, Bripda Michael Abraham Riewpassa meninggal. Korban luka-luka berjatuhan di dua pihak, disertai kerusakan kantor dan sejumlah kendaraan.
Bentrokan diawali penyerangan puluhan oknum aparat kepolisian di Balai Kota, tempat Satpol PP Makassar berkantor. Penyerangan merupakan buntut insiden perkelahian personal di Anjungan Pantai Losari, Sabtu (6/8) malam, yang melibatkan oknum dari kedua pihak. (NIA)