Dia menghabiskan seluruh karirnya sebagai pemain bola bersama skuat Ayam Jantan dari Timur
Merdeka.com, Makassar - Peringatan hari ulang tahun PSM Makassar ke-101 pada 2 November 2016 menjadi momen bagi sejumlah orang untuk mengungkap kembali kejayaan klub dan cerita gemilang di sepanjang sejarah perjalanannya.
Salah satu yang patut dikenang adalah sosok penyerang bernama Frans Jo. Berkostum PSM. pemain kelahiran Sawahlunto, 25 November 1937 itu tercatat sebagai pencetak gol pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Sehari setelah diresmikan Presiden Bung Karno, tepatnya 22 Juli 1962, digelar pertandingan persahabatan di SUGBK. Pertandingan mempertemukan Persija Jakarta sebagai perwakilan tuan rumah dengan PSM yang saat itu berstatus sebagai juara bertahan kompetisi Perserikatan. Laga itu kabarnya disaksikan lebih dari 80 ribu penonton.
Duel yang berlangsung sengit kemudian melahirkan sosok Frans Jo sebagai pencetak gol pertama. "Gol melalui sundulan Frans Jo tersebut membuka keunggulan PSM," kata mantan manajer PSM Husain Abdullah melalui akun Twitternya, Kamis (3/11).
Dilansir dari Four Four Two Indonesia, mantan pemain bola Indonesia M Basri menuturkan suasana stadion saat itu sangat ramai. Fasilitas stadion serba baru. Adapun pemain sempat terganggu karena tidak terbiasa bermain di malam hari. Sengatan lampu stadion membuat mereka kesulitan melihat bola di udara.
Frans Jo mencetak gol memanfaatkan sepak pojok Suwardi di menit empat. Pertandingan berakhir dengan hasil imbang 3-3. Gol PSM lainnya dicetak Idris dan Solong. Adapun Persija mengejar melalui gol Sutjipto dan Suranto (dua gol).
Frans Jo tercatat menghabiskan seluruh karier sepakbola di PSM, dan menjadi andalan lini depan bersama Ramang, Noorsalam, Suwardi, dan Saelan. Kuartet tersebut berperan dalam keberhasilan PSM meraih empat gelar Perserikatan, dan dua kali runner up. Dia mengundurkan diri pada 1967 dan pensiun dari sepakbola.
Husain abdullah berharap cerita kesuksesan Frans Jo menjadi motivasi bagi PSM di usia ke-101. "Kita berharap PSM tetap menjadi lumbung pemain nasional yang berkarakter. Bersamaan dengan bangkitnya kembali kejayaan PSM," ujarnya.