Diabetes 'pembunuh' nomor 7 di Amerika Serikat
Merdeka.com, Makassar - Banyak suami yang mengeluhkan omelan pasangannya dan merasa tidak bahagia karenanya. Padahal, penelitian baru menunjukkan seorang pria dalam hubungan penuh gejolak mungkin lebih sehat dari pada rekannya yang hidup tenang dalam perkawinan.
Pria di pernikahan yang tidak bahagia cenderung terhindar dari diabetes, dan bisa punya kontrol yang baik jika memiliki penyakit itu. Alasannya, istri yang suka mengomel lebih mungkin untuk mengatur perilaku kesehatan suaminya. Demikian menurut studi nasional di Michigan State University, Amerika Serikat.
“Studi ini menantang asumsi tradisional bahwa kualitas perkawinan negatif selalu merugikan kesehatan,” bunyi kesimpulan penelitian, dikutip dari Daily Mail.
Menggunakan data National Social Life dan Health and Ageing Project, peneliti dipimpin Dr Liu menganalisis hasil survei dari 1.228 responden yang sudah menikah selama lebih lima tahun. Pesertanya dari usia 27-85 tahun, dan 389 di antaranya memiliki riwayat diabetes.
Istri yang mengganggu dan mengomeli suami, menurut penelitian, lebih mungkin untuk mengatur perilaku kesehatan mereka. Temuan yang paling mengejutkan adalah bahwa, untuk pria, peningkatan kualitas perkawinan negatif menurunkan risiko pengembangan diabetes dan meningkatkan kemungkinan mengelola penyakit setelah terjangkit.
Diabetes membutuhkan pemantauan kesehatan sesering mungkin, dan istri bisa mendorong suami untuk melakukannya, meningkatkan kesehatan. Meski, itu juga meningkatkan ketegangan perkawinan dari waktu ke waktu.
Adapun bagi wanita, pernikahan yang baik itu terkait dengan risiko lebih rendah menderita diabetes lima tahun kemudian. Wanita mungkin lebih sensitif dibandingkan pria untuk kualitas hubungan dan dengan demikian lebih mungkin mengalami dorongan kesehatan dari hubungan-kualitas yang baik, kata Dr Liu.
Survei dilakukan hanya beberapa hari setelah para ahli mengatakan dunia berada di cengkeraman diabetes ‘pandemi’, dan bahwa obat-obatan dan intervensi gaya hidup saja tidak cukup memecahkannya.
Sebuah studi Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini menemukan jumlah orang dewasa dengan diabetes telah berkembang empat kali lipat dalam empat dekade terakhir menjadi 422 juta. Dan Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa pada tahun 2040 ini akan meningkat menjadi 642 juta. Ini adalah penyebab kematian ketujuh di Amerika Serikat, yang mempengaruhi 9,3 persen dari populasi.