"Penghargaan jadi penanda, bahwa kit telah bekerja dengan baik," kata Danny
Merdeka.com, Makassar - Baru-baru ini Kota Makassar dianugerahi gelar sebagai kota terbaik untuk koridor Sulawesi pada penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) 2016. Gelar berdasarkan hasil riset independen PT Tempo Inti Media bersama Frontier Consulting Grup.
Makassar jadi jajaran terbaik di antara total 38 kota nominasi, dengan indeks total 80,94. Penilaian berdasarkan keaktifan daerah dari sisi pariwisata, investasi, infrastruktur, dan layanan publik.
Penghargaan diserahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kepada Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, pada malam penganugerahan di Jakarta, Kamis (22/9).
"Penghargaan ini, kali kedua diterima oleh wali kota Makassar. Sebelumnya, pak wali meraih penghargaan serupa di tahun 2015," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Makassar Firman Hamid Pagarra di Makassar, Sabtu (24/9).
Wali Kota Danny mengatakan penghargaan tersebut dipersembahkan kepada seluruh masyarakat yang bersama-sama telah membantu mewujudkan Makassar sebagai kota nyaman untuk semua. “Penghargaan bukanlah hal utama, namun menjadi penanda dan pembeda, bahwa kita telah bekerja dengan baik dan on the track,” ujar Danny.
Menurut Danny, penghargaan merupakan hasil kerja keras pemerintah bersama masyarakat. Ada proses yang mesti dilalui untuk meraihnya. “Kami selalu berbenah diri untuk menarik investor. Salah satunya dengan melakukan berbagai terobosan di bidang pariwisata,” dia menjelaskan.
Salah satu terobosan terbaru Makassar di bidang pariwisata adalah menggelar Makassar International Eight Festival and Forum 2016 pada awal September lalu. Festival tersebut merupakan ajang promosi berbagai potensi wisata Makassar yang dibalut dalam delapan tema besar.
Sektor pariwisata kemudian mendorong tumbuhnya investasi terkait, misalnya dalam pembangunan hotel dan restoran baru. Tercatat pada beberapa tahun ini berdiri 23 hotel baru dengan tingkat hunian mencapai 90 persen. “Dalam dua tahun terakhir jumlah kamar bertambah dari 10 ribu menjadi 15 ribu,” kata Danny.
Di sektor infrastruktur, Makassar tengah mengupayakan proyek pembangunan. Antara lain pembenahan jalan dan sarana transportasi massal. Dalam waktu dekat akan dibangun jalan layang untuk mendukung akses ke dalam kota. Adapun di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi Makassar pada triwulan pertama tahun 2016 mencapai 7,4 persen dengan pendapatan perkapita masyarakat Rp 69 Juta.
Pemkot Makassar belakangan juga gencar menggalakkan peningkatan kualitas layanan publik. Salah satu layanan andalannya adalah konsep perawatan kesehatan ke rumah selama 24 jam. Lewat program home care telemedicine, masyarakat bisa meminta petugas medis datang ke rumahnya. “Saat ini beberapa unit kendaraan operasional roda empat bernama Dottoro’ta telah disiagakan 1x 24 jam,” Danny melanjutkan.
Berbagai keunggulan tersebut berpengaruh banyak terhadap indeks kebahagiaan masyarakat Makassar. Menurut survei Celebes Research Center pada tahun 2015, indeks kebahagiaan warga Makassar mencapai di atas 75 persen, dan lebih tinggi dibandingkan indeks nasional dan provinsi Sulawesi Selatan di titik 69,80 persen.