Gerakan Pramuka yang lahir 55 tahun silam dianggap masih relevan hingga saat ini
Merdeka.com, Makassar - Wali Kota Danny Pomanto menjadi inspektur upacara pada apel besar Kwartir Cabang Pramuka Kota Makassar, di halaman kantor Balai Kota Makassar, Minggu (28/8). Lewat amanatnya di hadapan perwakilan setiap sekolah, dia mengingatkan arti pentingnya Pramuka sebagai lembaga non formal dalam melengkapi pendidikan di sekolah dan keluarga.
"Pendidikan formal tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter," kata Danny, dalam apel yang juga dirangkaikan peringatan HUT ke-55 Gerakan Pramuka. “Keluarga sebagai pelaku pendidik dan peran sekolah dalam membentuk karakter generasi muda perlu ditopang dengan lembaga pendidikan non formal semisal Pramuka,” ujarnya.
Menurut Danny, Gerakan Pramuka yang lahir 55 tahun silam masih relevan hingga saat ini. Seiring perkembangan zaman, Pramuka mengalami pembaruan dengan spirit yang diminati kaum muda. Gerakan tersebut identik dengan semangat yang terampil, gembira, asyik dan menyenangkan.
Danny mengungkapkan bahwa membangun manusia Indonesia tidak cukup pada sisi pengetahuan saja. Membentuk kaum muda yang memiliki watak yang kuat, berkepribadian tangguh, berbudi pekerti luhur, dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa juga sama pentingnya. Hal seperti itu didapatkan dalam kegiatan Pramuka.
"Kaum muda yang berkarakter dan handal yang akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan di negeri ini, serta sanggup menatap masa depan yang lebih baik," kata Danny yang juga ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Makassar.
Perkembangan Gerakan Pramuka di Makassar menunjukkan prestasi yang membanggakan. Pramuka terlibat pada kegiatan sosial kemasyarakatan yang mendukung program pemerintah kota. Salah satunya dengan Aksi Bersih Pantai Losari. Sementara dalam bentuk pembinaan diadakan Kemah Bakti Pramuka, dan mengirimkan 40 anggota Kwarcab Makassar mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 2016 di Cibubur.
Di Cibubur, salah satu program andalan pemerintah kota, yakni Lihat Sampah Ambil atau LiSA menjadi tagline selama perkemahan berlangsung, pada 14 - 21 Agustus 2016). "Anak - anak kita berhasil menjadi duta yang membanggakan bagi Makassar. Teladan bagi peserta Jamnas lainnya dengan membudayakan hidup bersih bahkan menerapkan pemilahan sampah di lokasi perkemahan.” (NIA)