Pemantauan hilal digelar serentak di sebelas kota di Indonesia
Merdeka.com, Makassar - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan masih menunggu pergerakan bulan, sebelum menetapkan tanggal 1 Ramadan 1437 Hijriah. Rencananya, Kemenag Sulsel akan memantau hilal di Kabupaten Barru, pada 5 Juni mendatang.
Kepala Kemenag Sulsel Abdul Wahid mengatakan, pihaknya memilih Kabupaten Barru sebagai tempat pemantauan karena tempatnya strategis. Daerah itu memiliki wilayah dengan dataran tinggi dan representatif untuk kegiatan pemantauan bulan.
Hal itu berbeda dengan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, di mana pengamatan biasanya dipusatkan di Makasar. “Kami khawatirkan bulan sulit terlihat kalau dilakukan di Makassar. Apalagi kalau langit berawan,” kata Wahid, Senin (30/5).
Menurut Wahid, pada 5 Juni nantinya Kementerian Agama akan memantau hilal secara serentak di sebelas tempat di Indonesia. Jika salah satu tempat menyatakan melihat bulan baru, maka bisa disimpulkan bahwa malam harinya sudah masuk 1 ramadan. Atau dengan kata lain, ibadah puasa bisa mulai dilakukan pada keesokan harinya.
Sebelumnya, Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1437 Hijriah jatuh pada 6 Juni. Penetapan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. PP Muhammadiyah juga sudah menetapkan 1 Syawal 1437 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu 6 Juli 2016.
Wahid meminta umat Muslim tetap menjaga kebersamaan dan sinergitas, meski misalnya penetapan 1 Ramadan nantinya akan berbeda satu sama lain. Menurutnya perbedaan wajar karena masing-masing punya pedoman dan dasar yang kuat. “Jadikan rahmat untuk menambah wawasan dan pemahaman,” ujarnya.