Tim verifikasi sementara mengecek kondisi lapangan sesuai laporan dokumen
Merdeka.com, Makassar - Makassar menjadi nominator penerima penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Tim Verifikasi Indikator KLA Nanang Abdul Hanan saat berada di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Penghibur, Rabu (17/5).
Nanang bersama empat anggota tim lainnya yang berasal dari Kementerian P3A RI, dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Pusat berada di Makassar sejak Senin lalu. Ia telah berkunjung ke lorong - lorong Makassar, TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Antang berdialog dengan anak - anak Makassar menangkap aspirasi mereka.
"Kota Makassar sudah cukup maju, dan lebih baik dari kota - kota lainnya dalam hal pemenuhan hak anak," ucap Nanang.
Tim Verifikasi melakukan verifikasi dokumen, verifikasi lapangan untuk memastikan yang dituliskan di dokumen sesuai dengan kenyataan di lapangan, dan FGD (Focus Group Discussion) bersama anak - anak sebelum merekomendasikan Makassar sebagai nominator penerima penghargaan KLA.
Beberapa indikator penghargaan KLA diantaranya proses kelembagaan menyangkut produk peraturan daerah yang dihasilkan, gugus tugas, hak sipil anak, lingkungan keluarga dan hak asuh alternatif, hak pendidikan formal dan informal, pengembangan karakter, pengetahuan budaya, dan perlindungan hak - hak khusus anak.
"Hasil FGD Anak sangat luar biasa dari lorong - lorong, shelter anak, pemantauan peristiwa di War Room yang berhasil menggagalkan tindak kekerasan seksual pada anak di ruang publik," salut Nanang.
Makassar selama tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menempatkan anak sebagai salah satu lokus pembangunan. Berbagai program di berbagai bidang memberikan porsi yang besar bagi anak - anak.
"Di bidang religi kami menjalankan program Gerakan Makassar Shalat Subuh Berjamaah. Sengaja dilakukan di hari Minggu agar orang tua dapat mengajak anak - anaknya ikut serta," kata Danny.
Sementara di bidang olah raga ada Golorong, olah raga bola yang dilakukan di jalan atau lorong - lorong yang dapat membangkitkan semangat kebersamaan, dan sportifitas. Di bidang pendidikan ada 18 Perintah Revolusi Pendidikan dan Dongkel (Dongeng Keliling). (NIA)