Sistem informasi mengandalkan 100 lebih kamera CCTV di dalam kota
Merdeka.com, Makassar - Kota Makassar menjadi tempat percontohan atau pilot project pengembangan Traffic Information System (TIS). Teknologi tersebut merupakan platform sistem informasi lalu lintas cerdas pertama di Indonesia yang memungkinkan pengendara memilih rute perjalanan.
TIS dikembangkan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), yang mengelola sektor jalan tol bersama PT Margautama Nusantara (MUN), serta PT Bosowa Marga Nusantara selaku pengelola tol di Makassar.
Informasi real time lalu lintas yang disediakan oleh TIS bersumber dari 100 lebih CCTV yang terpasang di sejumlah titik di dalam dan luar jalan tol. Data dihantarkan dengan medium fiber optic.
Informasi tersebut lalu diproses, dikalkulasi, dan diintegrasikan di central control room pada gerbang tol perusahaan yang selanjutnya ditampilkan pada videotron untuk pengguna jalan.
TIS merupakan platform informasi terkini dan real time yang memberikan informasi kepada pengguna jalan mengenai kelancaran lalu lintas di jalan tol dan di luar tol yang ditampilkan pada videotron dan aplikasi pada smartphone.
"Sementara kita menyiapkan tiga videotron yang titiknya berada di Jalan Nusantara (depan gerbang PT Pelindo IV). Dua lainnya masih dalam proses yang lokasinya di Jalan AP Pettarani, dan Maros," kata manajer PT Margautama Nusantara Joko Santoso saat peluncuran TIS di Jembatan Tallo II, gerbang Tol Kalukubodoa Makassar, Kamis (6/10).
Wali Kota Danny Pomanto menyampaikan TIS menjadi langkah radikal dalam mengurai kemacetan di Makassar. Sesuai dengan apa yang kita lakukan di Makassar, di mana pantauan CCTV di berbagai titik dalam kota terintegrasi dengan War Room.
Adanya teknologi TIS dapat membantu mengurai kemacetan dengan memberikan informasi arus lalu lintas kepada pengguna jalan. “Sehingga mereka memiliki pilihan akan melalui jalur yang mana untuk tiba di tujuan," kata Wali Kota Danny.
Diharapkan TIS dapat membantu pengguna jalan dalam pengambilan keputusan pemilihan rute melalui jalan tol atau jalan non tol. TIS juga bisa menjadi solusi dalam mengurai kemacetan di ruas - ruas jalan kota Makassar.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menuturkan, Makassar dipilih sebagai pilot project TIS di Indonesia karena memiliki inovasi di berbagai bidang. Makassar juga tercatat sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
"Teknologi ini juga dikembangkan untuk mendukung Pemerintah kota Makassar dalam inisiasi program Smart City," kata Herry.
Selain TIS, solusi lain untuk mengurai kemacetan di Makassar lewat pembangunan Jembatan Tallo II yang turut diresmikan hari ini. Diketahui volume lalu lintas harian di jalan tol BMN dan JTSE tercatat mengalami peningkatan volume lalu lintas harian. Rata-rata sebesar 2,93 persen, yakni 55.604 kendaraan pada tahun 2014 menjadi 57.232 kendaraan di 2015.
"Pengembangan TIS dan Jembatan Tallo II bentuk nyata dari komitmen perseroan untuk memberikan pelayanan yang unggul bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya pengguna jalan dan warga Makassar. TIS diharapkan dapat dipergunakan dengan sebaik - baiknya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga kemacetan dapat terurai perlahan - lahan,” General Manager PT Nusantara Infrastructure Tbk Deden Rochmawaty menjelaskan. (NIA)